Kamis 23 Jul 2020 16:53 WIB

Kapasitas Tampung Masjid di UAE Bakal Ditambah 50 Persen

UAE akan tambah kapasitas masjid.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Kapasitas Tampung Masjid di UAE Bakal Ditambah 50 Persen. Foto: Masjid Al-Noor di Sharjah, Uni Emirat Arab.
Foto: Writingtoinform.com
Kapasitas Tampung Masjid di UAE Bakal Ditambah 50 Persen. Foto: Masjid Al-Noor di Sharjah, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Masjid-masjid di Uni Emirat Arab (UEA) akan dapat menampung lebih banyak jamaah setelah liburan Idul Adha. Batas kapasitas akan dinaikkan menjadi 50 persen mulai 3 Agustus 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Badan Penanggulangan Darurat, Krisis, dan Bencana Nasional (Ncema) UAE, Saif Al Dhaheri, Rabu (22/7) kemarin. Dilansir di The National, Kamis (23/7), masjid telah beroperasi dengan kapasitas 30 persen sejak dibuka kembali pada 1 Juli kemarin. 

Baca Juga

Namun demikian pelaksanaan shalat Jumat masih dilarang. Pembatasan sosial pun masih dilakukan di area masjid guna menghindari penyebaran virus. "Para jamaah akan terus tinggal terpisah sejauh dua meter dari satu sama lain," kata Al Dhaheri.

Dia menambahkan, periode antara panggilan untuk shalat (adzan) dan awal shalat (iqamah) akan diperpanjang menjadi 10 menit, kecuali untuk shalat maghrib, yang akan menjadi lima menit.

Namun demikian Al Dhaheri mengatakan bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha harus dilakukan di rumah masing-masing. Dewan Emirat untuk Fatwa Syariah merekomendasikan agar sumbangan dan qurban harus dilakukan untuk tujuan amal resmi di negara tersebut.

“Kami menyarankan Anda menyumbang selama waktu ini ke badan amal resmi di negara ini dengan qurban dan sumbangan, melalui aplikasi pintar yang berkaitan dengan pengorbanan atau melalui rumah pemotongan hewan yang digariskan oleh otoritas lokal," kata dia.

Sebab menurutnya, otoritas lokal yang menjamin penerapan tindakan pencegahan serta menyediakan layanan jarak jauh tanpa kebutuhan untuk memasuki pasar ternak atau rumah jagal.

Al Dhaheri mengatakan orang harus menghindari mengunjungi keluarga dan teman-teman selama lebaran berlangsung. Dia mengatakan orang harus menghindari memberikan hadiah dan uang kepada anak-anak sebagai hadiah dan tradisi di hari id.

"Mereka seharusnya menggunakan alternatif elektronik untuk meminimalkan risiko penyebaran virus. Tidak seorang pun boleh mengunjungi wanita hamil, anak-anak atau mereka yang memiliki penyakit kronis dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Mereka juga harus menghindari pergi ke tempat-tempat umum," kata Al Dhaheri.

Dia mengatakan pembantu rumah tangga dan pembantu rumah tangga tidak boleh diizinkan bertemu siapa pun di luar rumah. Sedangkan untuk para pengusaha diharuskan menyediakan staf rumah tangga mereka dengan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan saat berurusan dengan pengiriman atau menerima barang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement