REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menuding para diplomat China membantu spionase ekonomi dan upaya pencurian penelitian ilmiah. Hal ini diduga menjadi latar belakang Washington secara mendadak memerintahkan agar kantor konsulat China di Houston ditutup.
David R. Stilwell yang mengawasi kebijakan untuk Asia Timur dan Pasifik di Departemen Luar Negeri mengatakan, konsulat China di Houston memiliki sejarah terlibat dalam perilaku subversif dan pusat pencurian penelitian di AS. Dia mengatakan, konsul jenderal, Cai Wei dan dua diplomat lainnya tertangkap menggunakan identitas palsu untuk mengawal para turis asal China pada 31 Mei ke area gerbang penerbangan charter dari Bandara George Bush International.
Stilwell menambahkan, beberapa percobaan pencurian oleh China di AS telah meningkat selama enam bulan terakhir. Ini dapat dikaitkan dengan upaya pengembangan vaksin untuk virus Corona. Namun Stilwell tidak dapat membuktikannya.
Dokumen setebal tujuh halaman yang disusun oleh pejabat penegak hukum Amerika, dan didapatkan oleh New York Times menguraikan investigasi FBI terkait pergerakan di konsulat China di Houston. Pergerakan tersebut termasuk upaya mentransfer penelitian medis dan informasi sensitif lainnya.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump memperingatkan China bahwa AS dapat mengambil tindakan tegas untuk melindungi kepentingannya.
FBI telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk seorang mahasiswa dan peneliti Cina, Tang Juan yang mencari perlindungan di konsulat San Fransisco.
Perintah itu dikeluarkan setelah penyelidik Amerika mengetahui bahwa dia tidak mengungkapkan afiliasinya dengan milier China. Dalam dokumen tersebut, FBI telah mengeksekusi surat perintah pencarian untuk menyita perangkat elektronik Tang Juan.
Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, John C. Demers mengatakan, para diplomat China di AS telah membantu menyembunyikan identitasnya.
Kedutaan Besar China di Washington mengatakan, tuduhan AS tidak berdasar. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mendesak AS untuk mencabut keputusan menutup kantor konsulat di Houston.
Konsulat Cina di Houston memiliki 60 karyawan. China memiliki enam kantor misi diplomatik di AS, yakni Kedutaan Besar di Washington, kantor di PBB, dan konsulat di New York, Los Angeles, San Fransisco, dan Chicago.
Wang menyebut penutupan kantor konsulat di Houston merupakan tindakan ilegal berdasarkan hukum internasional. Dia menggambarkan, perintah penutupan itu merupakan rangkaian agresi terbaru AS terhadap China.