Kamis 23 Jul 2020 19:55 WIB

Panglima TNI Minta Tokoh Agama Dilibatkan Edukasi Protokol

Panglima TNI berharap pandemi Covid-19 dapat ditekan.

Panglima TNI Minta Tokoh Agama Dilibatkan Edukasi Protokol. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ilustrasi
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Minta Tokoh Agama Dilibatkan Edukasi Protokol. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta para tokoh agama dan tokoh adat dilibatkan dalam mengedukasi protokol kesehatan kepada masyarakat. "Mari kita mengajak seluruh masyarakat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh adat untuk menyukseskan penerapan protokol kesehatan," katanya usai memberikan arahan kepada Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Kamis petang (23/7).

Kehadiran Panglima TNI bersama Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto mewakili Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis ke Bumi Lambung Mangkurat seiring tingginya kasus Covid-19 yang telah tembus 5.332 orang dengan kasus meninggal 263 jiwa pertanggal 23 Juli 2020. Menurut Marsekal Hadi, pemerintah daerah dibantu TNI-Polri di Kalsel sudah melakukan hal yang benar dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga

Seperti upaya 3T, yaitu testing (pengujian), tracing (penelusuran) dan treatment (perawatan) sudah berjalan maksimal. Bahkan fasilitas kesehatan juga telah disediakan termasuk kemampuan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terus ditambah.

"Kita harapkan dengan segala upaya ini, pandemi Covid-19 dapat tertekan pada kondisi yang kita inginkan, sehingga akhirnya masyarakat bisa kembali produktif seperti harapan bersama," kata jenderal bintang empat itu.

Kehadiran Panglima TNI dan Irwasum di Kalsel juga untuk melepas Bakti Sosial Peduli Covid-19 di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru. Bantuan berupa 750 paket sembako dan 2.000 kilogram beras itu dilepas secara simbolis untuk dibawa para Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tagana serta relawan dari berbagai organisasi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement