REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Katy Perry mengungkap alasan mengapa dia dan Taylor Swift akhirnya berdamai, setelah perseteruan panjang sejak tahun 2013. Dalam sebuah wawancara di acara Howard Stern Show pada Selasa, Perry menjelaskan bahwa dia dan Swift ingin lebih dewasa menyikapi perbedaan.
Ia ingin memberi contoh bagi para penggemar muda mereka. Melalui wawancara itu, Perry juga mengklarifikasi bahwa perseteruan mereka kala itu terlalu di besar-besarkan oleh masyarakat dan media.
"Berita gosip lebih mudah menyebar. Tapi yang saya sangat syukuri sekarang adalah kami bisa berbaikan kembali dan menjadi contoh untuk perempuan muda," kata Perry seperti dilansir People, Kamis (23/7).
Perry yang kini tengah mengandung buah cintanya dengan Orlando Bloom mengatakan bahwa saat ini hubungan dia dan Swift sangatlah baik. "Aku selalu menginginkan yang terbaik untuknya dan sekarang kita bisa berbicara tentang yang terbaik yang kita inginkan untuk satu sama lain," ungkap Perry.
Ketika diisukan berseteru, Perry dan Swift sering perang melalui lagu-lagu mereka. Misalnya lagu hit Swift berjudul "Bad Blood" dikabarkan ditujukan untuk Perry, begitupun lagu "Swish Swish" yang dilantunkan Perry diduga kuat menjadi lagu balasan untuk Swift.
Sementara kabar damai keduanya terungkap setelah Perry hadir dalam video klip lagu Swift berjudul "You Need to Calm Down" yang dirilis Juni lalu. Keduanya tampak serasi, Perry memakai kostum burger, sementara Swift dengan kostum kentang goreng.
Perry melanjutkan bahwa jalan mereka menuju rekonsiliasi dimulai ketika dia mengirim ranting zaitun ke tur Reputation Swift tahun 2019. Pelantun "Daisies" itu juga menyinggung bahwa ada standar ganda dalam hal peliputan selebritas wanita di media.
"Anda tidak akan melihat artikel yang banyak tentang perseteruan Ed Sheehan dan Justin Bieber atau perselisihan Shawn Mendes dan Niall Horan," kata Perry.
Perry sekarang tengah fokus merilis album kelimanya, Smile. Rencananya album itu bakal dirilis bulan depan, bersamaan dengan rencana kelahiran bayi perempuannya.
"Ini tahun yang luar biasa. Ada pandemi, revolusi rasial, dan pemilu. Saya juga akan melahirkan bayi pada momen ini. Tapi saya tidak terlalu cemas, saya justru sangat terberkati," kata Perry.