REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Petinju asal Amerika Serikat (AS), Edgar Berlanga, membetot perhatian publik tinju profesional usai menorehkan rekor impresif. Petinju yang bertarung di kelas super menengah, atau di rentang berat badan 73 hingga 76 kilogram itu, mencatatkan rekor 14 kemenangan KO dari 14 pertarungan (14-0).
Rekor ini kian impresif lantaran Berlanga meraih semua kemenangan KO tersebut di ronde pertama. Petinju keturunan Puerto Rico itu berhasil menganvaskan semua lawan-lawannya dalam jangka waktu di bawah tiga menit.
Dari 14 laga, Berlanga mencatatkan kemenangan tercepat saat menghadapi petinju AS, Saadiq Muhammad, pada 2017 silam. Pada saat itu, petinju berusia 23 tahun itu menjatuhkan Saadiq saat ronde pertama baru memasuki detik ke-41.
Sementara waktu terlama yang dibutuhkan Berlanga untuk menjatuhkan lawan dari 14 pertarungan terakhirnya adalah saat menghadapi petinju asal Spanyol, Cesar Nunez, pada 2019 silam. Berlanga membutuhkan waktu sekitar dua menit 45 detik. Namun, torehan ini tidak mengurangi keistimewaan Berlanga, yang mampu mencatatkan rekor impresif dengan kemenangan KO pada ronde pertama di 14 duel secara beruntun.
Berlanga mengawali karier tinju profesionalnya di Meksiko. Tampil di tiga pertandingan dan meraih kemenangan KO di ronde pertama, Berlanga langsung menarik minat promotor tinju di AS.
Petinju kelahiran Brooklyn, New York, itu pun berhasil menjaga rekor saat tampil di AS. Setelah tampil di sembilan pertarungan, Berlanga pun direkrut oleh promotor tinju kenamaan asal AS, Bob Arum.
Berlanga bergabung dengan perusahaan bentukan Arum, Top Rank, yang dikenal mempromosikan dan menangani petinju-petinju papan atas di berbagai kelas, seperti Mohammad Ali, Oscar De La Hoya, Manny Pacquaio, hingga Tyson Fury. Pertarungan terakhir Berlanga, tepatnya saat menghadapi Eric Moon, di Madison Square Garden, Selasa (21/7) waktu setempat, pun digelar oleh Top Rank.
Di pertarungan menghadapi Moon, Berlanga kembali menajamkan rekornya. Kali ini, Berlanga berhasil menjatuhkan Moon hanya dalam waktu satu menit dua detik. Rekor impresif ini tidak terlepas dari keunggulan dan senjata utama Berlanga, yaitu pukulan-pukulan yang keras dan kuat.
Namun, Berlanga menegaskan, kemampuannya bukan hanya pada kekuatan pukulannya saja. Ia mengeklaim memiliki akurasi pukulan.
"Saya masih memiliki kemampuan lain. Saya tenang dalam pertarungan dan cukup akurat dalam melepaskan pukulan. Sebagai petinju, saya masih memiliki ruang untuk terus berkembang. Saya juga memiliki teknik-teknik lain,'' ujar Berlanga kepada ESPN, awal pekan ini.