REPUBLIKA.CO.ID, RAMAT GAN -- Seorang dokter perempuan di Sheba Medical Center, Kota Ramat Gan, Israel, kembali dinyatakan positif Covid-19 sekitar tiga bulan setelah pulih. Dia terpapar virus pada April, namun hasil tesnya sudah negatif pada Mei dan Juni 2020.
Dokter tersebut kembali dinyatakan positif Covid-19 pada Juli setelah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi. Sudah ada sejumlah laporan kasus infeksi berulang Covid-19 secara global, namun kabar ini tetap menggemparkan komunitas medis.
Para pakar masih berspekulasi dalam ketidakpastian mengenai hal tersebut, terutama bertanya-tanya apakah secara jangka panjang pasien bisa terinfeksi kembali. Berbagai masalah dengan pengujian dan hasil tes yang tidak akurat turut berpengaruh.
Studi mengenai antibodi dan kekebalan tubuh pada pasien Covid-19 menjadi lebih sulit dipahami. Penelitian menunjukkan kasus negatif palsu memiliki tingkatan cukup tinggi, yakni sekitar 20 persen sampai 38 persen.