REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Timur melaporkan lokasi pemotongan hewan qurban pada Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi di wilayah setempat berkurang 326 tempat dari penyelenggaraan sebelumnya.
"Pada tahun lalu ada 543 lokasi dan untuk tahun ini hanya 217 lokasi atau berkurang 326 tempat pemotongan hewan," kata Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur, Kusmanto, Kamis (23/7).
Data tersebut dilaporkan dalam agenda rapat perencanaan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, di Ruang Rapat IV, Blok A, Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kusmanto mengatakan 217 lokasi pemotongan diperkirakan bisa kembali berkurang karena masih dalam tahap verifikasi keamanan.
Verifikasi yang dimaksud terkait dengan penetapan zona merah dan zona hijau sebagai penanda kerawanan penularan Covid-19. Verifikasi sedang dilakukan tim dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur.
"Saat ini lokasi yang disediakan masih tahap pemeriksaan kelayakan sesuai syarat yang berlaku, tidak menutup kemungkinan kembali berkurang, tergantung tingkat kerawanan," ujarnya.
Kusmanto mengatakan pemotongan hewan qurban di wilayah Jakarta Timur tersebar di sepuluh kecamatan. "Tim sedang memeriksa segi kelayakan tempat penampungan hewan qurban seperti memiliki atap, pagar, tersedia makanan dan minum hewan qurban, tidak di fasilitas umum dan fasilitas sosial," katanya.
Begitu juga dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti fasilitas cuci tangan dengan sabun, alat pendeteksi suhu tubuh dan lainnya.