Kamis 23 Jul 2020 23:54 WIB

Bertambah, Pasien Covid-19 Meninggal di Sultra Jadi 12 Orang

Tim dokter menyebut pasien sembuh Covid-19 juga meningkat pesat

Seorang anak menuntup wajahnya saat tim medis mengambil sampel dalam rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1
Foto: ANTARA/JOJON
Seorang anak menuntup wajahnya saat tim medis mengambil sampel dalam rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bahwa pasien COVID-19 yang meninggal bertambah satu orang sehingga total jumlahnya menjadi 12 orang.

Juru Bicara (Jubir) GTPP COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal di Kendari, Kamis, mengatakan satu kasus yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki asal Kota Baubau.

"Kasus meninggal bertambah satu sehingga secara keseluruhan menjadi 12 orang. Almarhum berjenis kelamin laki-laki, usia 70 tahun asal Kota Baubau," kata Rabiul.

Selain terjadi penambahan kasus meninggal, Rabiul juga menyampaikan bahwa terjadi penambahan kasus baru sebanyak 27 orang, sehingga total kasus konfirmasi positif menjadi 712 orang.

"Kasus baru (COVID-19) sendiri masing-masing satu orang dari Kabupaten Kolaka, Bombana, Buton Tengah, Buton, selanjutnya Kabupaten Konawe 10 orang, Kota Baubau 8 orang, dan Kota Kendari lima orang," ujar Rabiul.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini juga mengungkapkan bahwa kasus sembuh baru juga ada penambahan sebanyak empat orang sehingga menjadi 390 orang.

"Kasus sembuh masing-masing satu orang dari Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Buton Selatan dan Konawe," jelasnya.Sementara pasien yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina sebanyak 310 orang.

"Perlu kami ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan kita semua bahwa status pandemi masih belum berakhir kita hanya beradaptasi dengan kebiasaan baru agar kita semua dan seluruh masyarakat bisa terhindar, bisa produktif pelayanan pelayanan publik, bisa berlangsung dunia usaha, bisa bergerak dan aktivitas sosial maupun keagamaan bisa berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement