Jumat 24 Jul 2020 05:16 WIB

Tonga Terbelit Utang China

Dua pertiga total utang luar negeri China berasal dari China.

Utang/ilustrasi
Foto: johndillon.ie
Utang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kerajaan Tonga pada Kamis meminta China merestrukturisasi besaran nilai utang yang diberikan. Ini mengingat negara di kawasan Pasifik itu kesulitan menepati jadwal bayar yang ditetapkan oleh Bank Ekspor-Impor China (EXIM).

Kesulitan itu terjadi karena sektor pariwisata yang jadi sumber pendapatan utama Tonga terdampak parah oleh pandemi Covid-19.

Baca Juga

Tonga merupakan salah satu negara di Pasifik Selatan yang paling banyak berutang ke China. Selama lebih dari 10 tahun, sektor keuangan Tonga bergantung pada utang yang salah satunya digunakan membiayai pembangunan ibu kota Nukualofa setelah kerusuhan massa.

Perekonomian Tonga bergantung pada bantuan dari luar negeri, remitansi/transfer uang rakyatnya yang bekerja di luar negeri, dan utang.

Tonga dijadwalkan membayar cicilan sebagian kecil utang pokoknya ke EXIM pada tahun ini sebelum nilainya naik pada 2023-2024. Setidaknya saat periode itu, Tonga wajib mengalokasikan 15 persen pendapatan untuk membayar utang luar negerinya.

"Pemerintah menyiapkan strategi untuk pembayaran utang EXIM di masa depan dan mengajukan permintaan restrukturisasi dua jenis pinjaman yang diajukan," kata pemerintah melalui pernyataan tertulis mengenai anggaran negara.

Otoritas di Tonga tidak menanggapi pertanyaan terkait masalah itu. Dua sumber yang mengetahui isu tersebut mengatakan Tonga telah mengajukan pembatalan pinjaman, tetapi belum mendapat jawaban dari China.

Kementerian Luar Negeri China di Beijing juga belum menanggapi pertanyaan terkait masalah itu.

Tonga sempat mendapat penangguhan pembayaran untuk pelunasan utang pokok, meskipun utang itu tetap tidak terbayar. Data pemerintah menunjukkan total utang luar negeri Tonga mencapai 186 juta dolar AS (sekitar Rp2,7 triliun) yang dua pertiga di antaranya diperoleh dari China.

Amerika Serikat beserta sekutunya di Barat khawatir China menggunakan utang untuk memperkuat pengaruh di Pasifik. Namun, klaim itu berulang kali disangkal China.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Februari 2020 mengatakan perekonomian Tonga masih menghadapi risiko tinggi dari beban utang luar negeri akibat pinjaman masa lalu, meskipun pengelolaan keuangan di negara itu telah dijalankan dengan hati-hati.

Sejauh ini, tidak ada kasus Covid-19 yang ditemukan di Tonga sehingga pemerintah melonggarkan sejumlah pembatasan di dalam negeri. Namun, pembatasan penerbangan dan perjalan di banyak negara membuat sektor pariwisata di kawasan Pasifik terpuruk.

"Sebagian besar uang yang masuk ke Tonga pada saat ini melalui remitansi," kata pemilik Oholei Beach Resort, Simana Kami. Ia menambahkan sebagian besar pengunjung datang lewat kapal pesiar atau penerbangan internasional.

"Mereka yang tidak mendapat kiriman uang dari keluarga di luar negeri cukup kesulitan," kata dia saat diwawancarai via telepon. "Kami membuka usaha, tetapi tidak mampu balik modal. Ini cukup menyedihkan, di sini, kami menempati surga yang kosong," ujar dia.

sumber : Reuters/antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement