Jumat 24 Jul 2020 06:37 WIB

Negeri Sembilan Izinkan Masjid dan Surau Gelar Sholat Id

terdapat 1.063 masjid dan surau yang akan menggelar Sholat Id di Negeri Sembilan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pekerja memeriksa suhu orang yang akan sholat di masjid
Foto: AP / Mosa'ab Elshamy
Seorang pekerja memeriksa suhu orang yang akan sholat di masjid

REPUBLIKA.CO.ID, SEREMBAN -- Semua Masjid dan surau di Negeri Sembilan, Malaysia diizinkan menggelar sholat Idul Adha berjamaah pada 31 Juli mendatang. Hal itu disampaikan langsung Menteri Besar Negeri Sembilan, Datuk Seri Aminuddin Harun. 

Ia mengatakan terdapat 1.063 masjid dan surau yang akan menggelar Sholat Id. Bahkan termasuk surau-surau yang sebelumnya tidak menggelar sholat Jumat. Surau tersebut kemudian difungsikan untuk Sholat Id guna membantu memecah penumpukan jumlah jamah.

Baca Juga

"Tapi manajemen surau harus terlebih dulu mengajukan surat ke kantor Agama Islam Distrik," kata Aminuddin Harun seperti dilansir Bernama pada Jumat (24/7).

Aminuddin mengatakan keputusan mengizinkan semua masjid dan surau di negara bagian itu digunakan untuk Sholat Idul Adha telah diberitahukan kepada Raja Negeri Sembilan yakni Tuanku Muhriz bin Tuanku Munawir. Dalam kesempatan itu juga, ia mengatakan pendirian tenda qurban tidak akan diizinkan di masjid atau surau untuk mencegah pertemuan massal. 

Untuk standar operasional kegiatan qurban menurutnya hanya boleh diikuti oleh 50 pekerja. Juga ditambah dua perwakilan dari pihak pekurban yang boleh ada di lokasi. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement