REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA - Sekitar 40 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan pendidikan anak usia dini karena pandemi Covid-19.
“Setidaknya 40 juta anak di dunia, hampir 22 juta di antaranya berasal dari Asia Selatan, tidak mendapatkan pendidikan pra-sekolah karena fasilitas pendidikan dan penitipan anak tutup selama pandemi,” papar UNICEF dalam laporan terbarunya pada Rabu.
Padahal pendidikan anak usia dini adalah dasar dalam membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka. Temuan ini memperingatkan bahwa pandemi telah membahayakan masa depan jutaan anak khususnya di Asia Selatan, sehingga harus ada penanganan yang tepat untuk anak-anak ini.
“Anak-anak adalah salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19. Penutupan sekolah berkepanjangan dan akses yang terbatas ke pembelajaran daring (online) telah menghilangkan hak universal anak-anak untuk mendapatkan pendidikan,” kata Jean Gough, direktur regional UNICEF untuk Asia Selatan.
“Di 54 negara berpenghasilan rendah dan menengah, sekitar 40 persen anak-anak berusia antara 3 hingga 5 tahun tidak menerima stimulasi sosial, emosional, dan kognitif dari orang tua di rumah mereka," tambah UNICEF.
Untuk mencegah krisis lebih lanjut, penelitian itu merekomendasikan agar para orang tua mengambil cuti. Selain itu, pengaturan kerja yang lebih fleksibel juga dianjurkan oleh badan PBB.