Jumat 24 Jul 2020 06:43 WIB

Pesawat Hercules Terjunkan Personel dan Logistik Udara

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma menutup latihan Rajawali Perkasa 2020

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 menerjunkan personel dan logistik dalam latihan Rajawali Perkasa 2020.
Foto: Pen Halim
Pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 menerjunkan personel dan logistik dalam latihan Rajawali Perkasa 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berlangsung selama tiga hari, Latihan 'Rajawali Perkasa 2020' secara resmi ditutup Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma Purwoko Aji Prabowo,  melalui telekonferensi dari Gedung Suma 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/7). Dalam sambutannya, Purwoko mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan latihan yang telah berjalan dengan aman dan lancar.

"Apa yang dilatihkan dalam latihan ini hendaknya dijadikan pengalaman dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas ke depan," ucap Purwoko dalam siaran.

Purwoko menuturkan, hasil yang baik dalam latihan ini hendaknya dipertahankan, kemudian apabila ada kekurangan segera dilakukan evaluasi untu perbaikan ke depannya, sehingga latihan dapat lebih ditingkatkan.

"Jangan lupa berdoa dalam setiap pelaksanaan kegiatan baik latihan ataupun tugas, dan selalu kerjakan setiap pelaksanaan tugas sesuai dengan aturan dan SOP yang berlaku," pesan abituren Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992 ini.

Sebelum ditutup, seluruh peserta latihan telah melalui beberapa tahap, yaitu geladi posko, tactical floor game (TFG), dan diakhiri manuver lapangan.

Manuver lapangan melibatkan personel serta alutsista, di antaranya pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 yang melaksanakan misi survei dan pemotretan udara, operasi modifikasi cuaca, kemudian penerjunan personel dan bekal ulang logistk (heli box) serta melakukan Operasi Evakuasi Medis Udara (OEMU).

Selanjutnya pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 dengan misi penerjunan personel dan bekal logistik udara dengan diterjunkan atau cargo delivery system (CDS) serta operasi OEMU menggunakan kontainer isolasi medis udara (KIMU). Ditambah Helikopter AS/NAS 332 dari Skadron Udara 45 yang melaksanakan misi kontijensi penerbangan VVIP.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilatihkan kemampuan lain melalui simulasi force down atau penurunan paksa pesawat, kemudian penanganan kondisi darurat pesawat oleh emergency response team dan pemadam kebakaran, lalu penindakan huru-hara (dakhura), serta mengatasi sabotase dengan melakukan deteksi (tracking) frekuensi radio atau menggunakan alat mobile direction finder.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement