REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Penjaga gawang Leicester City, Kasper Schmeichel membela kiper Manchester United David De Gea yang kini sedang mendapatkan tekanan karena penampilan buruknya dalam beberapa pertandingan terakhir.
De Gea dikritik karena aksinya seperti dua kesalahan pada semifinal Piala FA melawan Chelsea. Akibat dari penampilan buruk tersebut, De Gea juga mendapatkan tekanan mengenai munculnya nama Dean Henderson yang dinilai layak menggantikan De Gea.
Henderson adalah pemin MU yang dipinjamkan ke Sheffield United. Penampilan Henderson luar biasa bersama Sheffield dan kebetulan masa peminjamannya akan segera berakhir.
Namun sebagai sesama penjaga gawang, Schemeichel menilai para pakar dan jurnalis seharusnya mendidik bukan membahas setiap kesalahan. Pasalnya penyampain tentang kesalahan secara terus menerus akan memengaruhi daya pikir pendengarnya.
"Itu kadang-kadang narasi yang cukup berbahaya karena tiba-tiba itu mulai membangun momentum dan untuk seseorang seperti David, saya benar-benar merasakannya karena dia telah sulit dipercaya selama bertahun-tahun dan setiap penjaga gawang melewati periode (buruk,” ujar Schmeichel, dilansir dari Sky Sports, Jumat (24/7).
Schmeichel menyadari De Gea sedang tertekan dengan munculnya kiper Inggris yang sedang menanjak yaitu Henderson. Keberadaan kiper asli Inggris jelas akan cenderung untuk diberikan kesempatan lebih di Inggris. Schmeichel berharap Henderson terus berkembang walaupun dengan tim lain.
Meski Henderson hadir sebagai ancaman, Schmeichel menilai De Gea masih sebagai penjaga gawang kelas dunia. Statusnya sebagai kiper kelas wahid memaksa pemain asal Spanyol tersebut sebisa mungkin tak membuat kesalahan jika tidak mendapatkan hukuman dari banyak pihak.
Ia menambahkan, penjaga gawang memang sangat berbeda dengan pemain lain dan perbedaan tersebut akan sangat mencolok. Penonton akan benar-benar memperhatikan apa yang dilakukan oleh kiper di lapangan.
Pembelaan anak legenda MU Peter Schmeichel itu dilakukan jelang MU bentrok Leicester pada laga terakhir Liga Inggris pekan ini. keduanya membutuhkan kemenangan untuk merebut satu tempat di Liga Champions musim depan.
MU untuk sementara berada di posisi tiga dengan nilai 63 poin, punggul satu angka dari Leicester di posisi kelima. Schmeichel tak menganggap laga melawan MU akan penuh tekanan.
Ia justru melihat setiap pertandingan di Liga Inggris adalah kesempatan istimewa sama halnya dengan bermain di Piala Dunia. "Ada pembicaraan tentang tekanan di Piala Dunia atau di Liga Primer, itu bukan tekanan,” tuturnya.