REPUBLIKA.CO.ID,UDINESE -- Pelatih Juventus Maurizio Sarri kecewa dengan hasil yang didapat anak asuhnya. Dirinya mengeklaim Juve lebih sering kehilangan konsentrasi saat memainkan sepak bola.
"Itulah yang terjadi akhir-akhir ini, kami kehilangan organisasi dan bentuk kami," kata Sarri kepada Sky Sports Italia, Jumat (24/7).
Juventus terpaksa menyerah 1-2 oleh tuan rumah Udinese yang berlangsung di Dacia Arena, Jumat (24/7) dini hari WIB. Satu gol Juve dicetak pemain belakang Matthijs de Ligt, sebelum disusul lewat dua gol pemain Udinese, Nestorovski, pun Seko Fofana.
Sarri mengaku Bianconeri tampil cukup agus pada interval pertama. Hanya saja, saat Udinese mampu menyamakan kedudukan sekaligus membalikkan keadaan tim asal Turin, terlihat tak mengorganisir permainan.
Sebuah kemenangan di sini secara matematis akan merebut Scudetto kesembilan berturut-turut Juve, yang pertama bagi Sarri, tetapi jika Atalanta mengalahkan AC Milan besok malam, mereka untuk sementara dapat memperkecil jarak menjadi tiga poin.
"Sulit untuk menemukan keseimbangan saat ini, karena semua orang di setiap tim mulai lelah. Kami juga tidak seagresif itu, tetapi saya percaya organisasi lebih penting daripada agresi saat ini," sambung eks pelatih Chelsea itu.
Di sisi lain, Juve telah kebobolan 38 gol musim ini, jauh lebih banyak daripada beberapa musim sebelumnya. Menanggapi hal tersebut, Sarri mengeklaim jika kehilangan Giorgio Chiellini di lini belakang tim sangatlah berpengaruh. Pengalaman pun karakter yang dimiliki Chiellini seakan sirna pada kompetisi musim ini.
Juve tetap berada di peringkat satu klasemen Liga Italia dengan perolehan angka 80 dari 35 laga yang dimainkan. Mereka hanya terpaut enam angka atas Atalanta di peringkat kedua.