Jumat 24 Jul 2020 12:01 WIB

Jalan Haji Agus Salim Bekasi Ditutup Dua Pekan

Selain dilakukan betonisasi, ada juga perbaikan saluran air di sisi jalan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Perbaikan jalan,   (ilustrasi)
Foto: Republika.Yasin Habibie
Perbaikan jalan, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bagi warga Bekasi maupun luar Bekasi yang biasa melintas di Jalan KH Agus Salim Proyek Bekasi Timur harap mencari jalan alternatif. Pasalnya, jalan ini akan ditutup hingga dua pekan ke depan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Jalan KH Agus Salim ditutup mulai dari simpang Pasar Proyek ke arah perlintasan kereta api sebidang. Kedua sisi jalan sudah ditutup oleh pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas BMSDA Kota Bekasi Widayat Subroto menuturkan nantinya jalan akan dirombak dari aspal menjadi beton. Proses pengecoran ditargetkan akan rampung selama dua hari, sementara pengerasannya diperkirakan akan menghabiskan waktu hingga 14 hari.

"Kalau pengecoran kita targetkan dua hari selesai dan proses pengerasan kita butuhkan sekitar 14 hari agar bisa dilalui kembali," kata Widayat saat dikonfirmasi, Jumat (24/7).

Adapun, Jalan KH Agus Salim sejatinya merupakan prioritas kegiatan perbaikan yang dilakukan Dinas BMSDA dengan panjang jalan yang diperbaiki mencapai 63 meter. Jalan ini merupakan akses penghubung untuk warga yang tinggal di kawasan Bekasi Utara maupun Kabupaten Bekasi.

Selain dilakukan betonisasi, ada juga perbaikan saluran air di sisi kiri dan kanan jalan. "Kondisinya rusak karena konstruksi jalan masih berupa aspal, kita lakukan perbaikan dengan membuat konstruksi beton dan perbaikan saluran air di sisi kiri dan kanannya," ujar dia.

Dana yang digunakan untuk perbaikan Jalan KH Agus Salim Pasar Proyek pun berasal dari dana rutin Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi tahun 2020. "Kita pakai anggaran rutin untuk perbaikan jalan nilainya Rp 200 juta termasuk untuk perbaikan saluran," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement