Jumat 24 Jul 2020 12:06 WIB

FBI Interogasi Warga China Diduga Anggota Militer

Anggota militer China disebut ajukan visa penelitian di AS

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Departemen Kehakiman mengatakan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah mewawancarai pemegang visa di lebih dari 25 kota yang diduga menyembunyikan keanggotaan militer China. Ilustrasi.
Foto: Matt Marton/ EPA
Departemen Kehakiman mengatakan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah mewawancarai pemegang visa di lebih dari 25 kota yang diduga menyembunyikan keanggotaan militer China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman mengatakan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah mewawancarai pemegang visa di lebih dari 25 kota yang diduga menyembunyikan keanggotaan militer China, Kamis (24/7). Pengumuman ini akan menjadi pemicu ketegangan baru antara dua ekonomi terbesar di dunia.

"Anggota Tentara Pembebasan Rakyat China ini mengajukan permohonan visa penelitian sambil menyembunyikan afiliasi mereka yang sebenarnya dengan PLA," kata pernyataan itu mengutip Asisten Jaksa Agung John Demers.

Baca Juga

Pemerintah telah mengintensifkan tuduhan bahwa China menggunakan operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan Amerika Serikat (AS). Cara ini diduga merupakan strategi untuk menggantikan Washington sebagai kekuatan finansial dan militer terkuat di dunia, sedangkan Beijing membantah tuduhan itu.

"Ini adalah bagian lain dari rencana Partai Komunis China untuk mengambil keuntungan dari masyarakat terbuka kita dan mengeksploitasi institusi akademik," kata pernyataan Departemen Kehakiman.