Jumat 24 Jul 2020 12:26 WIB

Penjualan Hewan Qurban Menurun di Malang

Taufiq salah satu pedagang hewan qurban memilih menjual hewan qurban secara daring.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Penjualan hewan kurban di Kota Malang, Jumat (24/7).
Foto: penjual hewan qurban
Penjualan hewan kurban di Kota Malang, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pandemi Covid-19 telah banyak memberikan dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Salah satunya pada penjualan hewan qurban di Kota Malang.

Sejak beberapa tahun, Taufik Bhirawa rutin menjualbelikan hewan qurbannya kepada masyarakat. Semula, dia melakukan aktivitas jual-beli di Jalan Danau Jonge Velodrome, Sawojajar, Kota Malang. Namun di tahun ini, penjualannya hanya dilakukan melalui sistem dalam jaringan (daring).

Baca Juga

"Hanya jualan online tahun ini karena lebih simpel juga. Memanfaatkan kecanggihan teknologi melalui foto atau video," kata pria paruh baya ini kepada Republika.co.id, Jumat (24/7).

Di tahun-tahun sebelumnya, Taufik selalu berhasil menjual hewan qurbannya di atas 100 ekor. Sayangnya, jumlah tersebut belum berhasil diraihnya hingga saat ini. Meski demikian, ia tetap optimistis mampu menggapai angka penjualan serupa sebelum perayaan Idul Adha mendatang. "Saya tetap optimistis karena orang ibadah tetap ada," ucap Taufik.

Taufik tak menampik, persoalan penjualan hewan kurban akibat dari pandemi Covid-19. Di samping dampak ekonomi, situasi tersebut telah mengubah kebiasaan baru masyarakat. Warga termasuk dia harus selalu mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas.

Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 444 orang. Dari angka tersebut, 35 orang meninggal dan 137 orang sembuh. Sementara itu, 272 pasien positif masih dalam perawatan dan isolasi saat ini.

Total Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kota Malang tercatat 600 orang, Kamis (23/7). Sekitar 64 di antaranya telah meninggal dan 252 PDP telah dinyatakan sehat. Adapun jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Kota Malang sekitar 1.082 orang di hari yang sama. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement