Jumat 24 Jul 2020 12:57 WIB

Makin Parah, AS Catat 43 Kasus Baru Covid-19 Tiap Semenit

AS hanya butuh 98 hari untuk menembus 1 juta kasus Covid-19.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jenazah korban COVID-19 di pindahkan ke kamar jenazah sementara di halaman Brooklyn Hospital Center di Brooklyn, New York, AS, Senin (20/4). Menurut data terbaru Johns Hopkins University (JHU) kasus virus Corona mendekati 1,7 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 100
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Jenazah korban COVID-19 di pindahkan ke kamar jenazah sementara di halaman Brooklyn Hospital Center di Brooklyn, New York, AS, Senin (20/4). Menurut data terbaru Johns Hopkins University (JHU) kasus virus Corona mendekati 1,7 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 100

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pandemi virus corona tipe baru atau Covid-19 di Amerika Serikat (AS) semakin meningkat dari hari ke hari. Hingga Kamis (23/7) waktu setempat, AS mencatat rekor adanya 43 kasus baru infeksi Covid-19 dalam setiap menit.

Berdasarkan penghitungan Reuters, kasus infeksi positif Covid-19 di seluruh negara bagian AS menembus angka 4 juta kasus. Sekurangnya 2.600 kasus baru dilaporkan setiap jam.

Baca Juga

Menurut Reuters, AS hanya membutuhkan 98 hari setelah kasus Covid-19 pertamanya terdeteksi pada 21 Januari untuk mencapai satu juta kasus. Hanya butuh 184 hari bagi AS untuk mencapai ambang empat juta kasus. Sebanyak 1 juta kasus terakhir telah ditambahkan selama 16 hari pada tingkat 43 kasus per menit.

Dilansir laman Sputnik, AS juga memiliki tingkat infeksi per kapita tertinggi kedua, setelah Cile, dengan 120 infeksi per 10 ribu orang. Selain itu, AS menempati urutan keenam secara global dalam hal kematian per kapita dengan 4,4 kematian per 10 ribu orang. Angka kematian per kapita AS hanya dilampaui oleh orang-orang dari Inggris, Spanyol, Italia, Cile, dan Prancis.

Data statistik worldometers menunjukkan bahwa jumlah kasus Covid-19 yang tercatat sejauh ini di AS adalah 4.129.405. Sementara 146.665 orang telah meninggal di negara itu karena penyakit tersebut.

Data terbaru oleh worldometers juga menunjukkan bahwa lebih dari 15 juta kasus virus telah dikonfirmasi di seluruh dunia. Sedangkan lebih dari 632 ribu kematian telah terjadi di 213 wilayah dan negara di seluruh dunia.

Dalam jumpa pers pada Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump mengubah retorikanya tentang ancaman Covid-19. Dia mendesak orang Amerika untuk mengenakan masker setelah menolak melakukannya sendiri selama berbulan-bulan.

Selain itu, ia mengakui bahwa pandemi akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Pada Senin, presiden juga mencicitkan unggahan foto dirinya mengenakan masker. "Memakai satu masker wajah sebagai (tindakan) "patriotik" ketika Anda tidak bisa menjaga jarak secara sosial," cicitnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement