REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan bergabung dengan ratusan jamaah sholat Jumat di dalam Hagia Sophia pada Jumat 24 Juli ini. Hal ini sebagaimana laporan yang disampaikan dalam Hindustan Times, Jumat (24/7).
Pada Kamis kemarin, Erdogan bergabung dengan rombongan untuk melakukan kunjungan mendadak, memeriksa persiapan akhir pada struktur bangunan Hagia Sophia. Termasuk juga tanda di pintu masuk yang bertuliskan, "Masjid Agung Hagia Sophia".
Di hari yang sama, Kamis (23/7), Turki juga telah menunjuk tiga imam untuk Hagia Sophia. Salah satunya seorang profesor studi agama. Mengingat, Turki pada Jumat 24 Juli ini akan menggelar sholat Jumat yang tentunya secara berjamaah. Sholat Jumat ini menjadi yang pertama selama 86 tahun sejak diubah menjadi museum.
Erdogan mengeluarkan dekrit untuk memulihkan bangunan ikon abad keenam sebagai masjid pada bulan ini setelah pengadilan tinggi Turki memutuskan bahwa Hagia Sophia telah secara ilegal dijadikan museum lebih dari delapan dekade lalu. Langkah itu disambut dengan cemas di Yunani dan Amerika Serikat dan para pemimpin gereja Kristen.
Kepala otoritas agama Turki, Ali Erbas, menyampaikan, pengangkatan tiga imam yang akan memimpin sholat di masjid yang diubah, yaitu Mehmet Boynukalin, seorang profesor hukum Islam di Universitas Marmara Istanbul, Ferruh Mustuer, dan Bunjamin Topcuoglu. Erbas juga menyebutkan lima orang yang menjadi muazin di Hagia Sophia. Dua di antaranya ditarik dari Masjid Biru Istanbul.
Pihak berwenang telah menetapkan area terpisah di luar Hagia Sophia untuk pria dan wanita yang ingin bergabung dengan sholat Jumat perdana. Beberapa jalan menuju gedung terhalang. Sebanyak 17.000 personel keamanan akan bertugas.
Hagia Sophia, dulunya adalah katedral Bizantium, lalu diubah menjadi masjid pada 1453 setelah penaklukan Ottoman di Istanbul, kemudian dialihkan menjadi museum pada 1934 di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk.