REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Suasana pagi yang cerah di Kampung Baru, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Cigeulis pada Rabu (23/7) dibarengi oleh keceriaan dari wajah riang bahagia para murid MI Al-Khoeriyyah. Sebab hari itu adalah hari bersejarah bagi mereka, yaitu melihat peresmian renovasi bangunan baru sekolah yang selama ini mereka mimpikan.
Sebelumnya para murid dan guru di MI Al-Khoeriyyah selama bertahun-tahun terpaksa bila musim hujan tiba harus berjibaku dengan genting kelas yang bocor, lantai semen yang berlumpur, becek dan hujan angin kencang menerpa. Sedangkan bila musim kemarau, mereka harus bertahan dari debu dan panas yang menyengat, sebab dinding yang terbuat dari bilik anyaman bambu dan kayu tersebut sudah bolong dan rusak.
Tapi kini dengan adanya renovasi satu lokal bangunan sekolah, keadaan telah berubah menjadi lebih baik. Belajar menjadi lebih kondusif, tak perlu khawatir lagi terhadap musim hujan maupun panas.
Muhammad Mukri selaku Manajer Fundraising LAZ Harapan Dhuafa (Harfa) dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta masyarakat, segenap para dewan guru dan semua yang terlibat, karena telah bersama-sama mendukung dan bergotong royong dalam program renovasi bangunan sekolah ini.
Ia juga berharap dan memohon doa, agar mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi para muhsinin (orang-orang baik) para donatur yang mau ikut berkontribusi dan membantu program renovasi sekolah tak layak untuk pelosok desa yang dikampanyekan oleh LAZ Harapan Dhuafa.
"Terima kasih untuk dewan guru yang masih tetap semangat untuk terus memberikan pengajaran kepada para murid walau penuh dengan keterbatasan, dengan keadaan yang mungkin mohon maaf (mengajar di bangunan yang kurang layak), tapi hal itu tidak menyurutkan semangat dari para dewan guru semua, dan juga kepada masyarakat yang telah ikut bergotong royong dalam proses pembangunan renovasi bangunan sekolah ini," kata Mukri, dalam siaran persnya, Jumat (24/7).
Di lain tempat, Indah Prihanande Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa mengatakan bahwa harapan yang sesungguhnya adalah LAZ Harapan Dhuafa ingin bisa merenovasi semua gedung sekolah tak layak yang ada di MI Al-Khoeriyyah. "Tapi karena keterbatasan kemampuan dan berbagai hal, saat ini baru bisa merenovasi satu bangunan saja," kata Indah.
Lebih lanjut, Indah menyampaikan semoga renovasi gedung sekolah yang sudah dibangun ini bisa memberikan banyak kebermanfaatan, dan para murid serta guru bisa lebih nyaman dalam proses belajar mengajar, sehingga belajar tidak lagi terganggu.
Adang (53 tahun) tokoh masyarakat Kampung Baru mengungkapkan kebahagiaannya saat bisa ikut menyaksikan acara peresmian bangunan sekolah dan melihat keceriaan para murid MI-Al-Khoeriyyah. "Dulu belum ada sekolah di sini, dan jarang ada yang sekolah, paling juga sekolah SD, kadang itu SD juga hanya sampai kelas 3, tidak sampai lulus, karena jaraknya jauh. Tapi semenjak ada MI berdiri, sekolah jadi lebih dekat, mulai banyak masyarakat yang sekolahin anaknya, tapi itu keadaannya prihatinlah, bangunannya sudah pada rusak. Tapi Alhamdulilah ini ada bantuan dari Harfa dan semuanya itu, sampai ada berdiri bangunan yang lebih bagus, yang layak. Mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat dan terutama anak murid di sini, supaya nanti yang ada lulusan dari sini, bisa ada jadi orang, sukes. Jadi pejabat pemerintah, jadi kyai dan sebagainya," ujarnya.
Tendy murid kelas 3 MI Al-Khoeriyyah menjawab dengan bahasa campurannya yang polos, ia mengaku sangat senang dan gembira dengan adanya bangunan sekolah yang sudah direnovasi. "Seneng, kelasnya udah bagus, pengen cepet masuk sekolah, bangku na anyar, moal kehujanan deui, teu becek (bangkunya baru, tidak kehujanan lagi, tidak becek)," kata Tendy dengan polos.