REPUBLIKA.CO.ID, BROOKLYN -- Jawara tinju kelas berat Anthony Joshua menyatakan masih merasa sangat terpukul dengan kematian pun insiden nahas yang dialami, George Floyd. Kini, Joshua mengaku sangat kecewa dengan aksi rasialisme yang terus terjadi.
Joshua juga menyuarakan dukungannya untuk pembalap Formula 1 Lewis Hamilton dan mantan pemain kriket West Indies, Michael Holding, yang menyerukan diakhirinya ketidaksetaraan ras dalam beberapa pekan terakhir.
"Berteriaklah ke Lewis Hamilton, teriaklah ke Michael. Saya hanya melihat diri pria kulit hitam yang ketika sesuatu terjadi, hanya karena warna kulit seseorang, mungkin itu bisa terjadi pada saya dan itulah sebabnya saya merasakannya dalam-dalam," sesal Anthony Joshua dilansir Sky Sports, Jumat (24/7).
Sebelumnya, Joshua terlihat ambil bagian untuk menyuarakan kegelisahannya terkait isu rasialis yang menimpa beberapa kalangan atlet olahraga, dan khususnya kematian George Floyd oleh kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Kehadiran Joshua di jalanan untuk mendukung aksi 'Black Lives Matter' tentu mendapat sorotan tajam. Sosoknya yang populer di tengah aksi domonstrasi membuat banyak orang terkesima.
Sementara itu, petinju berusia 30 tahun ini mengatakan, di unggahan sosial media pribadinya dengan menyampaikan bahwa ia telah mencari pemahaman yang lebih berarti tentang makna 'Black Lives Matter'.
"Selama periode ini saya sudah belajar banyak. Saya harus mendidik diri sendiri dan itu adalah topik baru bagi saya. Saya belajar bahwa berbicara juga penting, dan percaya semua nyawa penting. Saat ini, komunitas Black Lives Matter benar-benar meminta bantuan, jadi saya mendukung komunitas tersebut," kata dia.