REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Australia telah menyerahkan 100 ventilator non-invasif ke Indonesia sebagai bagian dari paket peralatan medis dan laboratorium kritikal. Adapun alat bantuan tersebut senilai 2 juta dolar Australia atau Rp 19,4 miliar untuk mendukung respons dan pemulihan Covid-19 di Indonesia.
Bantuan dan dukungan itu merupakan bagian dari komitmen Australia untuk bekerja dengan Indonesia dalam mendukung kecepatan respons kesehatan, kemanusiaan, dan ekonomi serta kebutuhan pemulihan di Indonesia.
"Ventilator dan pasokan medis ini merupakan bagian dari paket respons Covid-19 Australia senilai 21 juta dolar Australia atau Rp 203,7 miliar untuk Indonesia, sebagai tambahan dari pengalihan program untuk aktivitas Covid-19 senilai hampir 45 juta dolar Australia dari program pembangunan Indonesia kami yang bernilai total 298,5 juta dolar Australia," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan dalam rilis pers Kedutaan Besar Australia kepada Republika.co.id, Jumat (24/7).
Gary mengatakan, bahwa Australia berdiri berdampingan dengan Indonesia dalam perang melawan Covid-19. "Pandemi telah sangat mempengaruhi kawasan Indo-Pasifik dan Australia akan terus bekerja dalam kemitraan dengan Indonesia untuk meminimalkan dampak Covid-19," kata Duta Besar Quinlan.
"Seratus ventilator non-invasif, pasokan medis terkait, dan peralatan laboratorium, yang dikirim ke Satuan Tugas Nasional Indonesia, akan membantu staf medis garis depan dalam memberikan bantuan menyelamatkan nyawa serta mendukung staf laboratorium dengan pasokan penting," ujarnya menambahkan.
Ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi bantuan yang diberikan Australia. "Kami atas nama Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan Pemerintah Australia dalam mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar Doni.
Seiring terus berkembangnya pandemi, kekuatan kemitraan Australia dengan Indonesia memiliki arti bahwa kedua akan menghadapi tantangan kesehatan dan ekonomi bersama. Selain itu, kedua negara akan membangun masa depan yang lebih kuat bagi lingkungan.