REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Metro TV Arief Suditomo menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jumat (24/7). Arief mengatakan, kedatangannya itu hanya sekadar silaturahim kepada pihak kepolisian.
Menurut Arief, tidak ada pembahasan mengenai hasil penyelidikan terkait kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo. "Mereka (penyidik) tidak menyampaikan report sih ya, lebih kepada hanya silahturahmi saja. Tapi ya berkait materi yang terkait dengan penyelidikan sama sekali enggak," kata Arief saat ditemui di Mapolda Metro Jaya.
Arief menuturkan, ini merupakan kedatangan pertamanya ke Polda Metro Jaya setelah kasus kematian Yodi terjadi. Namun, saat ditanyai mengenai apakah sudah ada titik terang terkait kasus itu, Arief enggan memberikan jawaban.
Dia menyebut, penyelidikan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada Polda Metro Jaya. "Hal-hal yang terkait materi penyelidikan itu mungkin akan ada waktunya oleh pihak mereka, karena pihak polda yang akan merilis. Tapi apakah akan berakhir di sini, saya belum bisa kasih informasi yang lebih detil," papar dia.
Arief pun meminta agar kasus yang menimpa salah satu pegawainya itu dapat segera terungkap. "Kami ingin segera kasus ini tuntas dan mudah-mudahan pihak polda bisa menuntaskan segera," imbuhnya.
Sebelumnya, jasad Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Namun, jenazah diyakini sudah tak bernyawa sejak Rabu (8/7).
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan dua luka tusukan senjata tajam, yakni pada leher dan dada sebelah kiri korban. Hal inilah yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang berharga milik korban, seperti dompet dan sepeda motor. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan sebilah pisau. Dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik, ditemukan sidik jari Yodi pada pisau tersebut.