Jumat 24 Jul 2020 18:12 WIB

Bayi Sembilan Bulan di Ponorogo Positif Covid-19

Ponorogo mencatat 32 kasus positif Covid-19 pada Kamis, salah satunya masih bayi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona (ilustrasi). Bayi berusia sembilan bulan di Ponorogo, Jawa Timur positif Covid-19, sementara ibunya negatif.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Bayi berusia sembilan bulan di Ponorogo, Jawa Timur positif Covid-19, sementara ibunya negatif.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Seorang bayi perempuan berusia sembilan bulan dilaporkan positif Covid-19 Jumat (24/7). Laporan ini turut menggenapi 32 kasus infeksi virus corona tipe baru di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menjelaskan bahwa bayi yang berasal dari Desa Sampung ini tidak mempunyai riwayat perjalanan ke zona merah. Dia dan ibunya pulang dari Kalimantan pada Desember 2019.

Baca Juga

"Setelah itu, tidak pernah kemana-mana," kata Ipong kepada Republika.co.id, Jumat (24/7).

Pada 15 Juli lalu, bayi dan ibunya melakukan uji cepat (rapid test) karena hendak kembali ke Kalimantan. Hasilnya, bayi dinyatakan reaktif, sedangkan ibunya nonreaktif. Lalu pada tes usap (swab test), bayi mendapatkan hasil positif sedangkan ibunya negatif.

Berdasarkan hasil pelacakan tim Satgas Covid-19, bayi acap kali diasuh oleh tetangganya selama di Sampung. Pengasuh terdata pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.

"Sementara ini didapatkan tiga orang kontak erat yang selanjutnya akan dilakukan pengujian," ucap Ipong.

Selain bayi tersebut, Covid-19 kembali menjangkiti 28 santri Pondok Modern Gontor Kampus II. Kemudian dua laki-laki berusia 35 tahun dan delapan tahun di Plosojenar, Kauman. Keduanya mempunyai kontak erat dengan pasien nomor 124.

Kasus positif terbaru berikutnya dialami laki-laki berusia 94 tahun dari Bondrang, Sawoo. Yang bersangkutan dilaporkan mengeluh sakit perut dan muntah pada 13 Juli 2020. Kemudian dirujuk ke rumah sakit lalu terdiagnosa peritonitis.

Laporan positif Covid-19 baru diumumkan pada Jumat (24/7) sedangkan pasien telah meninggal pada 22 Juli lalu. Meski belum sempat diketahui hasil Covid-19, pemakaman pasien tetap menerapkan standar Covid-19.

"Sementara hasil pelacakan kontak, kontak erat ada delapan orang dan saat ini sedang melakukan isolasi di rumah dan selanjutnya akan diambil swab untuk pemeriksaan PCR," jelasnya.

Dengan adanya penambahan kasus, Ipong menilai, ini menjadi gambaran betapa pentingnya menjaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19. Jaga jarak menjadi salah satu syarat mutlak dalam upaya pemutusan rantai penularan. "Selain pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan protokol kesehatan lainnya," jelasnya.

Di sisi lain, terdapat dua pasien yang telah dinyatakan sembuh. Jumlah ini turut menambah angka kesembuhan di Ponorogo mencapai 109 orang. Ia berharap, pasien lainnya bisa segera menyusul mendapatkan kesembuhan.

Total kasus positif Covid-19 di Ponorogo telah mencapai 146 orang dengan angka kematian sekitar lima orang. Dari jumlah tersebut, klaster Gontor menyumbang kasus positif Covid-19 sebanyak 84 orang. Sekitar 49 di antaranya telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement