REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel menyiapkan 30.000 bibit untuk pengembangan produksi jeruk Selayar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Andi Ardin Tjatjo mengatakan penangkaran bibit sudah dilakukan dan kini siap di tanam di sejumlah lahan di Kepulauan Selayar.
"Untuk penanaman pertama, kita rencanakan bisa dilakukan diawal musim hujan," katanya.
Ia menjelaskan, persoalan ketersediaan air masih menjadi masalah yang dialami di Kepulauan Selayar. Sehingga pihaknya memutuskan untuk memanfaatkan musim penghujan agar pertumbuhan bibit jeruk Selayar bisa optimal.
"Salah satu kendala jeruk Selayar yang dihadapi karena ketersediaan air," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga tengah berupaya memanfaatkan teknologi, misalnya seperti menerapkan konsep pompalisasi tetes yang bisa memberikan suplai air ke tanaman.
Ia menjelaskan, konsep ini bisa dilakukan secara berkesinambungan meskipun kapasitas air tidak namun bisa sesuai yang dibutuhkan tanaman.
"Kami butuh teknologi untuk mengatasi masalah ketersediaan air di Selayar. Kita bersyukur Ranperda kerja sama Pemprov dengan Provinsi Ehime sudah disetujui DPRD sehingga biasa mempelajari alih teknologi," ujarnya.