Jumat 24 Jul 2020 19:54 WIB

Usai Nipah, Kini Cangkang Sawit Babel Siap Ekspor ke Jepang

Pemprov Babel dorong hasil komoditas ekspor lewat peningkatan ragam dan volume

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengatakan
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengatakan

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Satu lagi komoditas Bangka Belitung (Babel) yang dilirik oleh dunia. Setelah beberapa waktu lalu, lidi nipah produksi masyarakat Kota Kapur berhasil diekspor ke Nepal, kini giliran Cangkang Sawit akan siap diekspor perdana ke Jepang.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya dalam rangka peningkatan ekspor komoditas pertanian Bangka Belitung. Hal itu dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Ekspor Perdana Cangkang Sawit ke Jepang di Ruang Rapat Tanjung Pendam, Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Jumat (24/7).

Dalam penjelasannya, sebagai upaya untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mendorong hasil produksi komoditas ekspor melalui peningkatan volume, menambah mitra dagang, mendorong eksportir baru, serta menambah ragam dan komoditas baru.

Salah satunya adalah rencana ekspor perdana cangkang sawit ke Jepang yang akan dilakukan oleh PT Budi Agri Sejahtera pada tanggal tujuh Agustus mendatang. Pihaknya mendukung langkah inovasi yang dilakukan masyarakat sehingga mampu meningkatkan perekonomian Bangka Belitung. 

"Saya dukung langkah inovasi dan kreasi masyarakat. Semoga hasil produksi dan ekspor cangkang sawit ini berkelanjutan," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi berharap ke depan cangkang sawit ini mampu dihilirisasi menjadi produk briket sehingga dapat memberi nilai tambah. Terkait ekspor, pihaknya juga mendorong agar dilakukan langsung melalui pelabuhan yang ada di Bangka Belitung. Hal ini dilakukan agar nilai ekspor tidak berkurang, sehingga memberi dampak yang lebih besar kepada Bangka Belitung.

Sementara itu, perwakilan perusahaan PT Budi Agri Sejahtera, Yudhi mengatakan, dalam rencana ekspor cangkang sawit ini pihak Jepang menginginkan pengiriman sebesar 30.000 matrix ton, melalui tiga kali pengiriman pertahun, selama 5 tahun kontrak. Ke depan pihaknya berharap agar dapat berkelanjutan dan mendapat kuota yang lebih besar. Rencana pengiriman briket ini juga merupakan hasil produksi turunan dari cangkang sawit ini.

Ikut mendampingi Gubernur Erzaldi dalam rakor ini Kepala Bappeda Babel, Fery Insani; Staf Khusus Gubernur yang juga Direktur BUMD Babel, Prof. Saparuddin; dan diikuti oleh Kepala Dinas Pertanian Babel, Dinas Perdagangan Babel, Dinas Perhubungan Babel, bea cukai, KKP, dan badan karantina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement