Jumat 24 Jul 2020 20:48 WIB

Hipmi: Pemerintah-Swasta Perlu Sinergi Majukan Industri Baja

Proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri agar menggunakan produk baja lokal.

Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengharapkan adanya sinergi antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta untuk memajukan industri baja nasional.

“Harapan kami, pemerintah bisa memproteksi dan mendukung kemajuan industri baja nasional. Salah satunya dengan sinergi BUMN dan juga proyek-proyek pemerintah,” kata Ketua Bidang 3 Perdagangan, Perindustrian, ESDM, Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau pada Forum Dialog Hipmi yang digelar virtual, Jumat (24/7).

Baca Juga

Terutama, lanjutnya, untuk proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri agar menggunakan produk baja yang dihasilkan manufaktur nasional. “Bagaimana caranya agar Kementerian BUMN dan PUPR agar untuk proyek-proyek infrastruktur bisa menggunakan produk baja yang dihasilkan industri dalam negeri,” katanya.

Menurut dia suatu negara bisa maju jika industri dalam negerinya bergeliat, karena dengan begitu akan terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya, sehingga mampu menciptakan daya beli.

“Kalau yang banyak digunakan adalah barang-barang impor, tidak ada proses produksi di dalam negeri, tentu yang akan menikmati adalah perusahaan-perusahaan importir. Seperti kita tahu perusahaan importir itu tidak memiliki banyak karyawan,” ujarnya.

Menurut dia, upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli di tengah pandemi yang terjadi dapat menjadi momentum bagi produk-produk lokal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, termasuk produk baja.

“Tentu harapan kami ke depan kita sama-sama bisa saling mendukung industri dalam negeri, khususnya industri baja. Dan bukan hanya industri utamanya saja, artinya bukan hanya industri baja, tapi rantai pasoknya juga harus didukung,” kataRama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement