REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris masuk dalam daftar 55 Best CEO–Employees’ Choice Award 2020 yang diselenggarakan oleh Iconomics. Penghargaan tersebut diberikan kepada sejumlah pemimpin perusahaan yang dinilai berhasil membawa perusahaan survive di tengah pandemi Covid-19.
“Pada kondisi saat ini, kehebatan sosok pemimpin diuji. Disrupsi kali ini melengkapi ujian disrupsi-disrupsi yang sebelumnya sudah melanda, seperti disrupsi digital, politik, dan lainnya. Kali ini pula CEO seperti menghadapi ujian kelulusan, mampukah para CEO menghadapi dan melewati fase-fase ini,” kata Founder and CEO Iconomics Bram S Putro dalam webinar penyerahan apresiasi Best CEO-Employees’ Choice Awards, Kamis (23/7).
Ia menjelaskan, penilaian BEST CEO-Employees' Choice Award 2020 dilakukan melalui survei online terhadap ribuan staf berbagai industri dan kategori, dengan total responden mendekati 10 ribu pada awal Juni 2020. Penilaian dilakukan melalui kusioner online dan tanpa melakukan kuota geografis maupun jenjang jabatan.
Responden diminta melakukan penilaian terhadap CEO institusinya dan diperkenankan melakukan penilaian terhadap CEO institusi lain dalam kategori industri/kegiatan sejenis.“Dengan mempertimbangkan efisiensi eksekusi, maka hanya sekitar 200 CEO/institusi yang diikutsertakan ke dalam survei. Pemilihan kandidat CEO dan institusinya berdasarkan pilihan redaksi Iconomics. Best CEO – Employees’ Choice Award 2020 diberikan kepada pemimpin instansi dengan skor tertinggi di kategori sub-industrinya,” jelasnya.
BPJS Kesehatan sendiri berhasil memperoleh skor 4,08 dari 5 dalam parameter penilaian yang meliputi popularity, competency, personality, dan crisis leadership. Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan bahwa apresiasi tersebut diharapkan dapat memacu kinerja BPJS Kesehatan dalam melayani masyarakat.
“Prestasi ini menjadi motivasi bagi kami agar terus bekerja lebih baik lagi dan mengedepankan integritas, profesional, pelayanan prima, dan efisiensi operasional dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS. Yang pasti ini penghargaan karena para Duta yang bekerja luar biasa,” ucap Iqbal.
Ia juga mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin membantu pemerintah dalam melakukan penanganan terhadap kasus Covid-19. Sejumlah dukungan BPJS Kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19 antara lain melakukan percepatan pembayaran klaim RS yang menjadi RS rujukan kasus Covid-19, mengalihkan layanan konvensional di Kantor Cabang dan Kantor Kabupaten/Kota ke layanan digital (Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500, dan Chat Assistant JKN/Chika).
Serta menginisiasi dan menggalang dana kemanusiaan untuk para tenaga medis lewat Gerakan Gotong Royong Bantu Tenaga Kesehatan Cegah Corona (GEBAH Corona) yang diprakarsai BPJS Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Republika. Selain itu, BPJS Kesehatan juga menjalankan tugas khusus dari pemerintah.
“Tugas khusus tersebut ialah melakukan verifikasi tagihan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta JKN-KIS dari fasilitas kesehatan yang ditelah ditunjuk pemerintah untuk penanganan wabah Covid-19 sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kami juga memastikan peserta JKN-KIS memperoleh akses ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah untuk penanganan wabah Covid-19 sesuai prosedur dan ketentuan,” kata Iqbal.