Jumat 24 Jul 2020 21:38 WIB

Kronologi Covid-19 Satu Keluarga, Ayah dan Anak Meninggal

Awal penularan ketika AS jatuh sakit usai pulang dari Kediri.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satu keluarga berjumlah enam orang di Kelurahan Pasir Mulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor terpapar virus Corona atau Covid-19. Dua di antaranya, yakni AS dan FM yang merupakan ayah dan anak dinyatakan meninggal dunia.

Kasus itu, bermula ketika AS memiliki perjalanan ke Kediri, Jawa Timur pada 27 Juni sampai 5 Juni 2020. Setibanya di Bogor, AS terjatuh sakit. Ia kemudian berobat dua kali ke rumah sakit (RS) swasta di Kota Bogor. Bahkan, sempat dirawat hingga akhirnya dirujuk ke RS di Jakarta.

Baca Juga

AS kemudian meninggal dunia sebelum hasil swab positif Covid-19 keluar dengan status probable. Sehingga, AS harus dimakamkan dengan prosedur protokol Covid-19.

Dari hasil pelacakan Dinas Kesehatan Kota Bogor, AS telah melakukan kontak erat dengan sejumlah orang di antaranya keluarga, ajudan, supir, dokter di rumah sakit swasta, hingga tenga medis yang merawatnya. Dari keluarga, ajudan dan pengemudi ada 19 orang yang di swab. Hasilnya, lima dinyatakan positif Covid-19, satu di antaranya meninggal dunia.

"Yang positif N (istri AS), almarhum FM (anak AS), MI (istri FM), AC (putri FM), MMH (putra FM)," kata Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Jumat (24/7).

Penelusuran kontak erat juga dilakukan terhadap mendiang FM dan N. Pasalnya, FM dan N selalu menemani almarhum ayahnya selama menjalani proses perawatan di RS.

FM mulai mengalami gejala demam dan batuk sehari setelah pemakaman almarhum ayahnya, tepatnya ada 10 Juli 2020. FM kemudian mengikuti swab massal di Jakarta pada 16 Juli.

Saat menjalani perawatan, FM mengaku tidak memiliki riwayat kontak dengan kasus probable yang merupakan ayahnya. Sehingga, FM dirawat di ruangan non Covid-19. Usai hasil swab kluar yang menunjukkan positif Covid-19, FM baru dirujuk ke RS rujukan Covid-19. Tak lama, FM kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Akibatnya, tenga medis yang sempat merawat FM juga harus di swab. Selain itu, swab juga dilakukan kepada keluarga pasien lain yang sempat menjalani perawatan satu ruangan dengan mendiang FM.

"Keluarga pasien lain yang satu ruangan ada tiga orang (kontak erat dengan FM). Hasil swab-nya, satu orang positif, dan dua negatif," ucap Retno.

Sementara, untuk penelusuran kontak dengan N, setidaknya ada 15 orang yang menjalani swab tes. Hasilnya, dua orang yang beralamat di Kabupaten Bogor dinyatakan positif Covid-19.

Dari rentetan pelacakan tersebut, Retno menjelaskan, ada 97 orang yang melakukan kontak erat dengan mendiang AS. Sebanyak 95 orang telah menjalani swab tes dan dua sisanya masih belum dilakukan swab.

"Itu (95 yang di swab) hasilnya ada delapan orang yang positif. Lima keluarga, satu kontak erat dari Kota Bogor dan dua lagi warga beralamat Kabupaten Bogor," ucapnya. Kemudian, lanjut Retno, 31 orang telah dinyatakan negatif Covid-19 dan 56 orang masih menunggu hasil swab.

Berdasarkan kejadian tersebut, Retno mengimbau agar setiap anggota keluarga yang memiliki riwayat perjalanan keluar kota melakukan isolasi mandiri. Selain itu, ia meminta ketika berobat, pasien harus menceritakan dengan jujur riwayat perjalanan keluar kota atau ada riwayat kontak dengan orang sakit yang diduga Covid-19. "Dan pemakaman kasus probable dan kasus positif Covid-19 dihimbau untuk tidak dihadiri oleh banyak orang," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement