Jumat 24 Jul 2020 23:24 WIB

BPBD Pati Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Tayu

Upaya pencarian, sempat terkendala gelombang tinggi di laut setempat.

BPBD Pati Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Tayu (ilustrasi).
Foto: pixabay
BPBD Pati Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Tayu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PATI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menghentikan sementara upaya pencarian salah seorang nelayan asal Kecamatan Tayu yang dinyatakan hilang karena tercebur ke laut saat melempar jaring.

"Hari ini (24/7) merupakan pencarian terakhir setelah sebelumnya melakukan upaya pencarian sejak Rabu (22/7) setelah mendapatkan informasi adanya nelayan yang hilang di laut saat mencari ikan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo di Pati, Jumat (24/7).

Ia mengungkapkan penghentian sementara upaya pencarian nelayan tidak hanya dari relawan BPBD Pati, termasuk dari Polair Pati juga sama.

Nantinya, lanjut dia, hanya melakukan pemantauan di lapangan sehingga ketika ada informasi penemuan nelayan akan segera ditindaklanjuti. "Khusus dari tim Basarnas informasinya masih tetap melanjutkan pencarian, setelah hari ini (24/7) belum membuahkan hasil," ujarnya.

Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian nelayan asal Desa Keboromo, Kecamatan Tayu bernama Ragil Permana Putra (19) yang hilang pada Rabu (22/7) pagi, meliputi relawan BPBD Pati, Polair Pati, Basarnas serta Komunitas Relawan Independen Pati - Rembang (KRI Patrem).

Upaya pencarian, sempat terkendala gelombang tinggi di laut setempat. Pencarian korban sendiri berlangsung sejak mendapatkan informasi nelayan hilang pada Rabu (22/7) pukul 10.00 WIB, langsung diterjunkan tim pencarian di Perairan Tayu hingga Dukuhseti.

Korban pertama kali diketahui mengalami kecelakaan laut, berada di 10 mil arah utara Perairan Tayu. Adapun kronologi kejadian, berawal ketika korban sedang melempar alat tangkap jebakan rajungan kondisi ombak cukup besar sehingga mengakibatkan korban terjatuh di laut.

Dua teman korban yang berada satu perahu, sempat berupaya memberikan pertolongan, namun tidak kuat karena ombak besar sehingga korban tidak bisa diselamatkan.

Selanjutnya kedua saksi kembali ke pangkalan di Desa Keboromo untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada nelayan lain seraya mencari bantuan pertolongan. Masyarakat yang beraktivitas di laut diimbau untuk waspada dengan cuaca di laut, mengingat kondisi saat ini sedang terjadi ombak tinggi.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement