Jumat 24 Jul 2020 23:29 WIB

Balai Karantina Surabaya Lepas Komoditas Senilai Rp 432 M

Ekspor senilai Rp 432 miliar dengan 100 jenis komoditas dikirim ke puluhan negara

Petugas karantina dan para pengusaha menunjukkan contoh komoditas hasil pertanian sebelum diekspor di kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (24/7/2020). Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian terus menggenjot pasar ekspor komoditas hasil pertanian dengan mengirim 10 ragam produk pertanian dan non pertanian dengan total nilai ekonomi Rp470,69 milyar ke 18 negara mulai dari Finlandia hingga Latvia.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas karantina dan para pengusaha menunjukkan contoh komoditas hasil pertanian sebelum diekspor di kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (24/7/2020). Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian terus menggenjot pasar ekspor komoditas hasil pertanian dengan mengirim 10 ragam produk pertanian dan non pertanian dengan total nilai ekonomi Rp470,69 milyar ke 18 negara mulai dari Finlandia hingga Latvia.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Balai Karantina Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, melepas ekspor senilai Rp 432 miliar dengan 100 jenis komoditas ke puluhan negara sebagai upaya percepatan pemulihan perekonomian.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jumat (24/7), mengatakan dari jumlah itu sebanyak Rp 330 miliar di antaranya merupakan ekspor hasil perkebunan.

"Sisanya merupakan komoditas hasil ketahanan pangan hortikultura," katanya di sela pelepasan komoditas ekspor di kantor Balai Karantina Surabaya di Sidoarjo, Jatim (24/7).

Ia mengemukakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pemangku kepentingan dan juga mitra kerja serta seluruh unsur atas pelepasan ekspor ini. "Sesuai dengan data BPS ekspor pertanian sampai dengan Juni mengalami peningkatan 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," katanya.

Dari data yang ada, komoditas yang diekspor itu di antaranya adalah L-Lysine Sulphate sejumlah 232 ton, senilai Rp 2,47 miliar, shuttlecocks sejumlah 0,6 ton, senilai Rp 323 juta.

Kemudian juga ada sarang burung walet seberat 625 kilogram dengan nilai Rp 3,1 miliar, bakso seberat 700 kilogram senilai Rp 70 juta, pakan ternak seberat 90 ton senilai Rp 258 juta, Premix 596 ton senilai Rp 2,53 miliar.

Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor itu adalah Finlandia, Swedia, Denmark, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan (Korsel), Israel, Thailand, Hong Kong, Angola, Nigeria, Trinidad & Tobago, Haiti, China, Timor Timur, Peru, Bangladesh, dan Latvia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement