Sabtu 25 Jul 2020 05:15 WIB

Infografis Apa Itu Program Organisasi Penggerak?

Program Organisasi Penggerak menjadi perbincangan setelah NU dan Muhammadiyah mundur.

Foto: republika/kurnia fakhrini
Program Organisasi Penggerak

REPUBLIKA.CO.ID, Program Organisasi Penggerak menjadi perbincangan setelah Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mempertanyakan masuknya dua yayasan dalam program ini. Hal ini kemudian berlanjut pada mundurnya Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama PBNU, dan Persyarikatan Muhammadiyah dari program ini.

Namun, apa sebenarnya Program Organisasi Penggerak?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Organisasi Penggerak untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di seluruh Indonesia melalui peningkatkan kualitas guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan.

Caranya: Kemendikbud menggandeng organisasi masyarakat sebagai bagian dari komunitas untuk mentransformasi sekolah-sekolah agar mampu mendemonstrasikan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership).

Kemendikbud menargetkan peningkatan kompetensi 50.000 guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD, dan SMP pada 2020-2022.

Tiga skema Kemendikbud:

1. Gajah

Tujuan: Peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan motivasi, pengetahuan atau praktek pembelajaran guru atau kepala sekolah. 

Target: Lebih dari 100 sekolah atau PAUD. 

Alokasi anggaran: Rp20 miliar/tahun 

2. Macan

Tujuan: Peningkatan motivasi, pengetahuan atau praktek pembelajaran guru atau kepala sekolah. 

Target: 21-100 sekolah atau PAUD.  

Alokasi anggaran: Rp5 miliar/tahun 

3. Kijang

Tujuan: -

Target: 5-20 sekolah atau PAUD. 

Alokasi anggaran: Rp1 miliar/tahun

 

Syarat ormas: Memiliki pengalaman merancang dan mengimplementasikan program bidang pendidikan. 

 

Kemendikbud menyatakan 156 Ormas memenuhi kriteria untuk melaksanakan program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan menggunakan dana bantuan pemerintah.

 

Ormas yang mendapatkan skema gajah, yakni:

Yayasan Nurhidayah, Dompet Dhuafa Republika, Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat, Forum Paud Terpadu (Forpadu) Prov. Sumut, Ikatan Guru Indonesia (IGI), Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama PBNU, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Persyarikatan Muhammadiyah, Yayasan Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation), Yayasan Bumi Hijau Center, Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Yayasan Guru Belajar, Yayasan Kepulauan Sukses Mandiri, Yayasan Literasi Anak Indonesia, Yayasan Nusantara Sejati, Yayasan Pangudi Luhur, Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Masyatakat (Yppm) Maluku, Yayasan Putera Sampoerna, Yayasan Sanata Dharma, Yayasan Satu Karsa Karya (Yskk), Yayasan Sekolah Menyenangkan, Yayasan Wahana Visi Indonesia, Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia/Indonesia Heritage Foundation (IHF).

 

Sumber: republika.co.id, kemendikbud

Pengolah data: Ratna Puspita

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement