Sabtu 25 Jul 2020 07:08 WIB

Ribuan Karyawan OYO Kena Cuti Hingga Bulan Depan

Ribuan Karyawan OYO Kena Cuti Hingga Bulan Depan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ribuan Karyawan OYO Kena Cuti Hingga Bulan Depan, Tak Dibayar?. (FOTO: OYO Hotels)
Ribuan Karyawan OYO Kena Cuti Hingga Bulan Depan, Tak Dibayar?. (FOTO: OYO Hotels)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

OYO, startup jaringan hotel yang mendapat dukungan dari SoftBank, mencutikan sebagian karyawan selama empat bulan; mulai Mei sampai Agustus.

Lebih lanjut, para karyawan itu juga tak menerima bayaran selama dalam masa cuti. Meski begitu, perusahaan mengklaim tetap memberi 'upah' dalam bentuk lain.

"Semua karyawan yang cuti akan menjadi pemilik bersama perusahaan, bakal memenuhi syarat untuk ESOP (program pensiun di mana perusahaan memberi kepemilikan saham/uang untuk membeli saham)," kata Pendiri dan CEO OYO, Ritesh Agarwal, seperti dikutip dari KrAsia, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Startup Energi Terbarukan Sasar Pengembangan Kawasan Industri

Baca Juga: Catat Rekor Kerugian Rp181 Triliun, Perusahaan Masayoshi Son Disindir 'SoftBankrupt'

Perusahaan tak merinci jumlah karyawan yang terdampak cuti tanpa bayaran itu, tapi menurut laporan media lokal, totalnya bisa mencapai ribuan.

Nah, perusahaan mengaku akan mengalihkan kepemilikan saham yang totalnya setara belasan juta dolar AS kepada ribuan karyawan terdampak cuti itu. "Semua karyawan terdampak akan memenuhi syarat untuk ESOP senilai sekitar US$18 juta."

Sudah begitu, OYO juga memberi saham kepada karyawan yang tak terkena dampak kebijakan cuti. Perusahaan juga bakal membantu karyawan yang cuti mencari pekerjaan alternatif, bekerja sama dengan portofolio SoftBank; seperti Sequoia Capital, Lightspees Venture Partners, Grab, dan Didi Chuxing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement