REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Direktorat Komunikasi Turki tengah menyiapkan buku dan situs tentang pembukaan kembali Masjid Hagia Sophia. Bangunan yang didirikan kerajaan Byzantium ini akhirnya kembali difungsikan sebagai masjid setelah 86 tahun.
Buku tersebut akan memiliki judul Hagia Sophia Mosque: The trust of Fatih Sultan Mehmed Han, harta bersama umat manusia. Buku tersebut rencananya akan disiapkan dalam bahasa Turki, Inggris, dan Arab.
"Buku rencananya akan dibagikan pada upacara pembukaan masjid," menurut Direktorat komunikasi Turki seperti diwartakan Anadolu Agency, Sabtu (25/7).
Sedangkan situs yang disiapkan adalah ayasofyacamii.gov.tr yang bisa diakses dalam dalam bahasa Turki dan Inggris. Situs ini berisi kutipan dari buku dan foto-foto Hagia Sophia.
Monumen ikonik Turki itu sebelumnya berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun. Sultan Mehmed kemudian penaklukan Konstantinopel dan mengalihfungsikan gereja tersebut sebagai masjid dari tahun 1453 hingga 1934.
Artinya hampir 500 tahun bangunan tersebut beroperasi sebagai tempat ibadah umat Muslim. Hagia Sophia kemudian beralih fungsi sebagai museum selama 86 tahun di era kekuasaan Kemal Ataturk pada 1934.
Salah satu bangunan bersejarah yang paling banyak dikunjungi di Turki oleh wisatawan domestik dan internasional. Pada 1985, selama menjadi museum, Hagia Sophia ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah jeda 86 tahun.