Sabtu 25 Jul 2020 13:09 WIB

350 Ribu Orang Hadiri Sholat Jumat di Hagia Sophia

Sholat Jumat kemarin merupakan sholat bersejarah di Hagia Sophia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
350 Ribu Orang Hadiri Sholat Jumat di Hagia Sophia. Orang-orang menunggu sholat Jumat pertama di Masjid  Hagia Sophia  di Istanbul, Turki, Jumat (24/7/2020).
Foto: EPA-EFE / TOLGA BOZOGLU
350 Ribu Orang Hadiri Sholat Jumat di Hagia Sophia. Orang-orang menunggu sholat Jumat pertama di Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, Jumat (24/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sekitar 350 ribu orang menghadiri sholat Jumat di Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Jumat (24/7). Sholat digelar setelah pengadilan Turki membatalkan dekrit 1934, yang mengubah bangunan terkenal di dunia itu dari museum menjadi masjid.

"Sekarang, tempat ini telah kembali ke akarnya, itu adalah masjid dan menjadi masjid lagi. Sekarang, saya berharap ini akan terus melayani semua orang percaya selamanya sebagai masjid," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dilansir di 5 Pillars UK, Sabtu (26/7).

Baca Juga

Sholat Jumat bersejarah di Hagia Sophia menandai pelaksanaan ibadah pertama di sana dalam 86 tahun. Ratusan ribu orang mengambil bagian dalam sholat Jumat di dalam, dan di luar masjid bersejarah di Istanbul.

Sebelum sholat, Erdogan membacakan Alquran di dalam masjid yang dibuka kembali, baik dari Surah Al Fatihah dan Surah Al Baqarah. Kemudian, empat muazin membacakan adzan dari empat menara masjid.

Setelah sholat bersejarah itu, Erdogan dan pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli mengunjungi makam Sultan Ottoman Sultan Mehmet II, yang menaklukkan Istanbul dari Kekaisaran Byzantium pada 1453. "Sebagai warisan budaya semua umat manusia, itu (masjid Hagia Sophia) adalah tempat di mana orang-orang dari semua agama dapat datang dan mengunjungi," kata Erdogan.

Erdogan melanjutkan,spesialis dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan melakukan upaya restorasi, baik di dalam Hagia Sophia, dan di daerah sekitarnya. Selama ibadah, Kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) Ali Erbas membacakan khutbah khusus sebelum sholat berjamaah digelar. Khutbah tersebut berjudul Hagia Sophia: Tanda penaklukan, kepercayaan kami pada Fatih (Sultan Mehmet).

"Pada waktu yang diberkati ini, bersama-sama, kita menyaksikan momen bersejarah di tempat suci ini. Masjid Hagia Sophia mendapatkan kembali jamaahnya hari ini, hari ketiga bulan Muslim yang diberkati bulan Dzulhijjah, di mana Idul Adha yang diberkati, atau Hari Raya Qurban, mendekati kita," kata Erbas.

"Kerinduan yang berubah menjadi luka terbuka bagi ahli waris Fatih kini telah berakhir. Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa. Hari ini adalah hari ketika takbir (proklamasi keagungan Tuhan), doa, dan salawat (salam kepada nabi Islam) bergema di kubah Hagia Sophia, dan adzan, seruan untuk sholat, muncul dari menara-menara masjidnya," ucapnya.

"Hari ini adalah hari yang mirip dengan 70 tahun yang lalu, ketika 16 muazin dari 16 menara Masjid Sultan Ahmet, yang terletak tepat di seberang Hagia Sophia, dengan gembira memenuhi udara dengan panggilan untuk sholat, setelah 18 tahun absen," lanjut dia.

Otoritas agama Turki pada Kamis (23/7) menunjuk tiga imam dan lima muadzin untuk masjid tersebut. Erbas mengatakan, Mehmet Boynukalin, Ferruh Mustuer, dan Bunyamin Topcuoglu ditunjuk sebagai imam.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement