Sabtu 25 Jul 2020 14:33 WIB

Angka Penyebaran Virus Corona di Victoria Masih Cukup Tinggi

Meningkatnya kasus corona di Victoria memicu kekhawatiran gelombang kedua.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pejalan kaki bermasker melintas di psat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pemerintah Australia melaporkan rekor baru kasus Covid-19 di Victoria dan memicu kekhawatiran gelombang kedua.
Foto: James Ross/AAP Image via AP
Pejalan kaki bermasker melintas di psat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pemerintah Australia melaporkan rekor baru kasus Covid-19 di Victoria dan memicu kekhawatiran gelombang kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kenaikan jumlah kasus infeksi di Negara Bagian Victoria, Australia masih tinggi. Pemerintah pun mengeluarkan arahan baru yang meminta masyarakat melindungi panti wreda dan membantu mencegah gelombang kedua.

Pada Sabtu (25/7) Victoria, negara bagian paling padat di Australia melaporkan 357 kasus baru dan lima kasus kematian. Naik dibandingkan Jumat (24/7) yang sebanyak 300 kasus baru ketika jumlah kasus kematian bertambah tujuh.

Baca Juga

Pemerintah Victoria mengatakan angkanya turun dibandingkan hari Rabu (22/7) yang sebesar 483 kasus. Dengan total 13.950 kasus infeksi dan 145 kasus kematian, Australia dianggap berhasil menahan laju penyebaran virus corona bila dibandingkan negara lainnya.

Namun meningkatnya jumlah kasus harian di negara bagian yang terpadat memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua. Di kota Melbourne yang menjadi klaster virus corona di Victoria menerapkan karantina wilayah selama enam pekan dan mewajibkan semua orang memakai masker.