Sabtu 25 Jul 2020 15:28 WIB

Bong Kendi Jadi Ikon BISA di Desa Tete Batu Lombok Timur

Gerakan BISA di Desa Wisata Tete Batu melibatkan lebih dari 100 orang.

Gerakan BISA di Desa Wisata Tete Batu.
Foto: dokpri
Gerakan BISA di Desa Wisata Tete Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK – Desa Wisata Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur, dipilih menjadi lokasi pertama Gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) Kemenparekraf/Baparekraf di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (24/7). 

Bong kendi yang menjadi tempat cuci tangan, menjadi ikon gerakan ini. Kegiatan yang dilaksanakan Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, disambut antusias oleh masyarakat di Desa Tete Batu. 

Sehari sebelum pelaksanaan gotong royong tersebut dilaksanakan, seluruh jajaran Dinas Pariwisata Provinsi NTB, camat, perangkat desa dan masyarakat setempat sudah bekerja dan mempersiapkan lokasi pembukaan BISA yang berlatar belakang Gunung Rinjani.

Tepat pukul 09.00 WIB, gerakan BISA di Desa Wisata Tete Batu dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 100 orang pekerja. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membersihkan sejumlah lokasi yang berbeda.

Kegiatan ini dibuka oleh Analis Perencanaan SDM Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Guntur Sakti, serta dihadiri oleh unsur pemerintah daerah provinsi NTB, Kabupaten Lombok Timur, Camat, Danramil dan perangkat desa otoritas taman nasional gunung Rinjani dan komponen masyarakat.

"Dengan panorama indah di bawah kaki Gunung Rinjani dan alam yang sejuk, menjadikan Desa Wisata Tete Batu sebagai salah satu desa wisata tujuan favorit di NTB. Sebelum pandemi Covid-19, desa ini banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegera," tuturnya.

Ada hal yang menarik dari gerakan BISA kali ini. Bantuan wastafel untuk sarana cuci tangan yang biasanya diberikan dalam bentuk tanki air portable tidak akan anda temukan di Desa Wisata Tete Batu. 

"Kemenparekraf memilih memberdayakan pengrajin lokal, dengan menjadikan kendi atau masyarakat di sini menyebutnya bong sebagai wastafel cuci tangan. Fasilitas ini sekaligus sebagai sarana pencegahan Covid-19, yang tersebar hampir merata di setiap homestay dan rumah penduduk," kata Guntur Sakti lagi.

Gerakan BISA di desa wisata ini akan dilanjutkan Sabtu (25/7). Lokasi kedua Gerakan BISA di NTB bertempat di Desa Bon Jeruk, Kabupaten Lombok Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement