Sabtu 25 Jul 2020 16:11 WIB

Satu Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kabur

Pasien positif Covid-19 kabur dari ruang perawatan di Tower A 1007.

Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian menyebutkan adanya seorang pasien positif Covid-19 kabur dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

"(Pasien) Atas nama Suyanto, laki-laki, 39 tahun," kata Aris, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (25/7)

Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes usap (swab) pertama itu kabur dari ruang perawatan di Tower A 1007. Namun, Aris tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kronologis kaburnya pasien yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut.

Pasien tersebut masuk dalam data pasien keluar di RSD Wisma Atlet, Jakarta, per Sabtu (25/7) pukul 08.00 WIB, dari total 5.484 pasien.

"Pasien keluar sebanyak 5.484 orang, terdiri atas 186 pasien yang dirujuk ke rumah sakit (RS) lain, pasien sembuh 5.294 orang, tiga pasien meninggal, dan satu pasien kabur," katanya.

Data tersebut merupakan rekapitulasi pasien keluar RSD Wisma Atlet sejak 23 Maret hingga 25 Juli 2020, dari 7.964 pasien yang terdaftar.

Untuk pasien yang menjalani rawat inap, saat ini tercatat sebanyak 1.597 orang, terdiri atas 933 pria dan 664 wanita dengan perincian 1.574 pasien terkonfirmasi positif dan 23 pasien suspek Covid-19.

Sementara untuk Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau, saat ini tercatat sebanyak 25 pasien menjalani rawat inap, terdiri atas 17 pria dan delapan perempuan.

"Dari jumlah itu, sebanyak tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19, sementara 22 pasien suspek Covid-19," kata Aris.

Dari rekapitulasi data pasien sejak 12 April hingga 25 Juli 2020 pukul 08.00 WIB, tercatat sebanyak 470 pasien yang terdaftar, sementara pasien yang pulang sebanyak 443 orang.

Perincian pasien yang pulang, yakni 186 pasien sembuh, 255 pasien suspek selesai menjalani perawatan, dan dua pasien harus dirujuk ke RS lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement