Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)
Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)
Pekerja memeriksa sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7).
Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut.a
sumber : Antara Foto
Advertisement