Sabtu 25 Jul 2020 16:52 WIB

In Picture: Sampah Hotel dan Resto Menjadi Kompos di Desa Adat Bali

.

Rep: Fikri Yusuf/ Red: Yogi Ardhi

Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)

Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)

Pekerja memeriksa sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7/2020). Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut. (FOTO : Antara/Fikri Yusuf)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Pekerja melakukan proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos di Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (25/7).

Rumah kompos yang dikelola desa adat setempat itu setiap harinya mampu memproduksi sekitar 300 kilogram pupuk kompos hasil olahan sampah organik yang dikumpulkan dari warga, hotel, serta restoran yang ada di kawasan pariwisata tersebut.a

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement