REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mantan pemimpin Libya Muamar Qadafi bersama penceramah Kuwait yang kerap menyampaikan ujaran kebencian serta penulis Hakem al-Mutairi disebut mendiskusikan rencana untuk menggulingkan pemerintahan Kuwait dan Arab Saudi. Seperti dilansir media Arab Saudi Al Arabiya, rencana itu terekam dalam audio yang diungkap oleh aktivis oposisi Qatar Khalild al-Hail.
Dalam rekaman yang tidak disebutkan waktunya itu, Qadafi mengkritik kerajaan keluarga Kuwait serta Arab Saudi dan menyebutnya tak ada demokrasi di negara-negara Teluk.
Diktator Libya itu mengatakan keluarga al-Sabah telah 'memiliki' Kuwait dan rakyatnya. Ia juga menyatakan keinginannya agar keluarga Saudi 'disingkirkan'. Mutairi kemudian setuju dan mengklaim dibutuhkan formasi pemerintahan terpilih di dua negara teluk itu.
Al-Arabiya menyebut Mutairi merupakan seorang pemimpin Partai Umah Kuwait yang tak diakui. Ia memiliki pandangan ekstremis. Mutairi disebut sebagai pendiri pergerakan Salafi Kuwait dan kritis terhadap AS dan Arab Saudi.
Al Arabiya mengaku, tak bisa memverifikasi laporan ini secara independet. Ini merupakan satu dari puluhan rekaman audio yang dibocorkan dalam beberapa pekan terakhir.