REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Presiden Republik Hellenic Yunani, Katerina Sakelaropoulou, mengatakan, konversi Hagia Sophia menjadi masjid merupakan peristiwa yang membahayakan dan sekaligus sebuah penghinaan.
Dilansir di Orthodox Times, Ahad (26/7), dalam pesannya, Presiden Republik Hellenic menekankan tekad Yunani untuk mempertahankan hak-hak kedaulatannya di Laut Aegea. Dia juga berbicara tentang penodaan Hagia Sophia dia menjelaskan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa mereka yang berpikir bahwa mereka dapat mempengaruhi reputasi monumen di seluruh dunia akan terbukti salah.
Merujuk pada konversi Hagia Sophia menjadi masjid setelah 86 tahun, ia menekankan bahwa itu adalah sebuah peristiwa yang sangat berbahaya dan bahwa itu tidak hanya menyinggung kaum Ortodoks dan Kristen pada umumnya, tetapi juga seluruh dunia yang beradab.
"Konversi Hagia Sophia menjadi masjid merupakan penghinaan kepada seluruh masyarakat dunia yang beradab," kata dia.
Dia menambahkan bahwa konversi itu memberikan pukulan serius bagi hubungan Turki dengan Yunani, Uni Eropa, dan komunitas global. Menurutnya, Turki melepaskan diri dari prinsip-prinsip negara sekuler dan nilai-nilai toleransi dan pluralisme agama.
Dia menuding, Turki bergerak menuju nasionalisme ekstrem dan Islamisasi. Oleh karena itu, kata dia, Turki telah merusak pertemuan budaya dan agama. Namun dia menyoroti bahwa mereka yang berpikir bahwa mereka dapat mempengaruhi reputasi monumen di seluruh dunia akan terbukti salah.
Sumber:
https://orthodoxtimes.com/greek-president-conversion-of-hagia-sophia-into-mosque-is-insult/