REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Obyek wisata Lokawisata Baturraden milik Pemkab Banyumas, Jateng, kembali menerima pengunjung. Pembukaan kembali obyek wisata ini berlangsung mulai akhir pekan, Sabtu (26/7).
Meski demikian, harga tiket mengalami kenaikan dari sebelum adanya wabah Covid 19. ''Tarif masuk Lokawisata Baturraden memang mengalami kenaikan. Yang tadinya hanya Rp 14 ribu per orang, naik menjadi Rp 20 ribu pada hari biasa dan Rp 25 ribu pada Sabtu dan Ahad,'' jelas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, Ahad (26/7).
Dia menyebutkan, kenaikan tarif obyek wisata Lokawisata Baturraden tersebut, sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3/2020, tentang Retribusi Jasa Usaha Pariwisata. ''Dalam Perda tersebut, juga diatur mengenai pengelolaan obyek wisata pada masa terjadi wabah,'' katanya.
Kebijakan kenaikan tarif dilandasi beberapa pertimbangan. Antara lain, dibandingkan dengan obyek wisata lain, tiket masuk obyek wisata Lokawisata Baturaden sebelumnya, merupakan yang paling murah. ''Sebelum wabah, tidak ada obyek wisata di Banyumas yang harga tiketnya di bawah Rp 20.000,'' katanya.
Penyesuaian tarif diharapkan bisa mengejar target PAD dari sektor wisata yang ditetapkan Pemkab. Untuk itu, kuota pengunjung yang sebelumnya ditetapkan 500 orang hari untuk menjaga jarak antar pengunjung, dinaikkan menjadi 1.000 orang per hari. Dengan perubahan ini, aplikasi penjualan tiket masuk lokawisata juga dilakukan perubahan. ''Yang semula, bila pemesan tiket pada satu hari mencapai 500 orang aplikasi langsung tutup, maka dinaikkan menjadi 1.000 orang,'' katanya.
Asis menyebutkan, pada hari pertama pembukaan Lokawisata Baturaden Sabtu (25/7), hanya ada 226 orang yang memesan tiket dengan menggunakan aplikasi. Dari jumlah pemesan sebanyak itu, yang benar-benar berkunjung ke obyek wisata hanya 193 orang. ''Mudah-mudahan, pada hari-hari mendatang, jumlah pengunjung akan meningkat lagi,'' katanya.