Ahad 26 Jul 2020 17:34 WIB

'Selesaikan Konflik dengan Membangun Toleransi dan Dialog'

Agama seharusnya menjadi guidance moral.

Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Konflik Sosial
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Konflik Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Solidaritas keagamaan dalam umat beragama seringkali memunculkan persoalan yang menyangkut solidaritas keagamaan dan bahkan melupakan persaudaraan kebangsaan. Padahal dalam konteks negara bangsa ada yang namanya persaudaraan kebangsaan.

Krisis serta tragedi yang diderita antar sesama saudara seagama yang terjadi di dalam maupun di luar negeri memang harus menjadi perhatian, tapi hal tersebut tentunya jangan sampai merobek persaudaraan kebangsaan yang sudah terbangun di negeri ini.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa agama seharusnya menjadi guidance moral yang mana nilai profetiknya adalah sesuai dengan misi awal kenabian. Yaitu untuk membangun nilai moral dan juga akhlakul karimah, sehingga bisa terbangun peradaban.

"Misalnya kalau terjadi konflik, kita jangan masuk pada konfliknya, tetapi bagaimana menyelesaikan konflik itu sendiri. Dan yang paling efektif adalah dengan membangun toleransi serta membangun dialog. Sehingga ada keterbukaan, saling sepemahaman dan saling menyayangi, bahkan kita bisa melakukan kerja-kerja konkrit agar agama itu bisa hadir kepada mereka untuk menyampaikan bahwa agama membawa kedamaian di dunia dan bukan sebaliknya,”" ujar Cholil di Jakarta akhir pekan lalu.