REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemain sayap Persija Jakarta Riko Simanjuntak mengungkapkan pengalamannya menjadi kapten tim asal ibu kota tersebut yang menurutnya merupakan salah satu pengalaman mengesankan.
Peristiwa Riko menjadi kapten Persija itu terjadi saat pertandingan melawan Arema di Stadion Kanjuruhan pada November 2019. Saat itu, dua kapten reguler Macan Kemayoran, Andritany Ardhiyasa dan Ismed Sofyan, harus absen, demikian laman resmi tim yang dipantau di Jakarta, Ahad (26/7).
"Waktu itu saya ditunjuk menjadi kapten beberapa saat sebelum pertandingan. Sebelumnya dengar-dengar saja, tapi saya kurang yakin, karena masih banyak pemain senior lain. Namun ketika diumumkan, saya harus siap dan ini merupakan kepercayaan besar," kata Riko.
"Ini seperti tidak percaya. Saya dari kampung akhirnya bisa merasakan menjadi kapten di Persija. Walau hanya satu pertandingan, namun hal itu tetap mengesankan," tambahnya.
Pada laga melawan Arema tersebut, Persija Jakarta mampu menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1. Dalam pandangan Riko, ia telah menunaikan tugasnya sebagai kapten dengan baik, seperti berkomunikasi dengan wasit maupun membakar semangat rekan-rekan setimnya.
Riko berseragam Persija Jakarta sejak 2018, dan turut membawa Macan Kemayoran menjuarai Piala Presiden 2018 dan Liga Indonesia 2018. Dengan kecepatan dan kecerdikannya, pemain berdarah Batak itu kerap dijuluki raja assist untuk Persija. Total sejak 2018, Riko telah mencatatkan 18 assist.
Meski demikian, Riko tidak dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup D Zona Asia Juli ini. Untuk pemusatan latihan tersebut, Persija hanya menyumbang Ryuji Utomo, Evan Dimas Darmono, dan Osvaldo Haay.