Ahad 26 Jul 2020 20:12 WIB

Stasiun Tugu dan Solo Balapan Layani Rapid Test Penumpang

Penumpang jarak jauh bisa rapid test dengan harga Rp 85.000.

Rapid test Covid-19. PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta dalam program Sinergi BUMN bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia akan menyiapkan layanan rapid test di Stasiun Tugu dan Solo Balapan.
Foto: Republika/Prayogi
Rapid test Covid-19. PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta dalam program Sinergi BUMN bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia akan menyiapkan layanan rapid test di Stasiun Tugu dan Solo Balapan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta dalam program Sinergi BUMN bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia akan menyiapkan layanan rapid test di Stasiun Tugu dan Solo Balapan untuk penumpang kereta api jarak jauh. Rapid test disiapkan dengan harga terjangkau.

“Tentunya layanan ini untuk memberikan kemudahan bagi calon penumpang yang akan memanfaatkan moda transportasi kereta api di masa adaptasi kebiasaan baru,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Ahad (26/7).

Baca Juga

Menurut dia, calon penumpang kereta api jarak jauh di dua stasiun besar di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 tersebut dapat mengakses layanan rapid test dengan harga Rp 85.000 per penumpang. Penyediaan layanan rapid test tersebut baru akan diawali dari Stasiun Pasar Senen pada Senin (27/7) sebagai tahap awal, dan menyusul di sejumlah stasiun besar lain seperti di Stasiun Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Madiun, Surabaya Gubeng, Pasarturi, Malang, dan dua stasiun di Daop 6.

“Layanan rapid tesebut tersebut rencananya bisa diakses mulai pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB,” katanya.

Penumpang yang bisa mengakses layanan tersebut adalah penumpang kereta api jarak jauh yang dibuktikan dengan kepemilikan kode booking tiket kereta api jarak jauh. “Penyediaan layanan rapid test ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan pelayanan kereta api karena bagaimanapun juga penerapan protokol kesehatan yang ketat di moda transportasi harus diutamakan,” katanya.

Ia pun berharap, layanan tersebut akan memudahkan mobilitas masyarakat dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan seluruh pengguna moda transportasi kereta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement