Ahad 26 Jul 2020 23:30 WIB

Gubernur Babel Gelar Gerakan Tanam Durian Wisata Alam

Sebanyak 500 bibit durian yang ditanam di kawasan objek wisata hutan Bukit Pinter.

Gubernur Babel Gelar Gerakan Tanam Durian Wisata Alam (ilustrasi)
Foto: Kementan
Gubernur Babel Gelar Gerakan Tanam Durian Wisata Alam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKA TENGAH -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama warga Kampung Dul menggelar gerakan menanam 500 bibit durian berkualitas di kawasan destinasi wisata hutan Bukit Pinter, guna melestarikan objek wisata alam daerah itu.

"Gerakan tanam pohon durian ini sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi melestarikan objek wisata alam yang dikelola warga desa ini," kata Erzaldi Rosman Djohan usai menanam pohon durian di kawasan destinasi wisata Bukit Pinter Kampung Dul, Ahad (26/7).

Ia mengatakan sebanyak 500 bibit durian yang ditanam di kawasan objek wisata hutan Bukit Pinter Desa Kampung Dul, Kabupaten Bangka Tengah ini di antaranya 250 bibit durian dumasi dan 250 bibit durian super tembaga, sehingga dapat menambah kelestarian dan kunjungan wisatawan lokal, nasional dan internasional.

"Kami mengapresiasi dan mendukung warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Wisata (Gempita) yang tengah mempersiapkan sebuah destinasi wisata hutan ini," ujarnya.

Ia mengajak dan mengingatkan warga desa untuk menjaga kelestarian alam salah satunya adalah dengan menanam pohon bermanfaat untuk peningkatan perekonomian keluarga pascapendemi Covid-19.

"Satu orang minimal tiga pohon durian. Di mana lokasi tanamnya? Nanti koordinasi dengan Gempita," katanya.

Ketua Yayasan Arrahman Arrahim sekaligus koordinator gerakan tanam pohon ini, Murod Samid mengatakan gerakan tanam pohon ini selain untuk melestarikan alam juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. "Gerakan ini dibentuk untuk mengelola dan melestarikan aset desa yang ada. Ini juga karena Covid-19, awalnya gerakan kita membersihkan masjid, tapi karena Covid jadi kita alihkan ke sini," katanya.

Menurut dia, Kawasan Bukit Pinter ini memiliki arena bumi perkemahan, tempat parkir, pos jaga serta arena permainan flying fox. Untuk bumi perkemahan sendiri pihak Gempita tidak menarik biaya sewa tempat, hanya meminta biaya parkir seikhlasnya.

Sementara itu, untuk permainan flying fox pihaknya menarik biaya per orang sebanyak Rp 5.000 pada hari kerja dan Rp 10.000 pada akhir pekan.

"Alhamdulillah, pengunjung wisata hutan ini cukup ramai, apalagi pada akhir pengunjung akhir pekan pengunjung mengalami peningkatan, sehingga dapat meningkat ekonomi warga desa ini," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement