REPUBLIKA.CO.ID,SOLOK -- Pemilik destinasi wisata Bukik Chinangkiek Dream Park Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Epyardi Asda mengatakan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tersebut masih rendah saat normal baru.
“Pandemi Covid-19 ini memiliki dampak besar bagi perekonomian termasuk pariwisata,” kata dia di Solok, Ahad (26/7).
Menurut dia sebelum pandemi ini kunjungan ke destinasi tersebut mencapai ribuan orang per hari dan untuk akhir pekan mencapai lima ribuan orang. Ia mengatakan saat normal baru ini, destinasi Bukik Chinangkiek mulai dibuka setelah ditutup sejak Maret 2020 akibat Covid-19.
Menurut dia banyak kerugian yang diderita pengusaha pariwisata termasuk dirinya yang memiliki destinasi wisata seluas 30 hektare. Destinasi miliknya memiliki vila rumah kayu, tempat berkemah, 15 wahana permainan yang lengkap.
“Kalau dibilang rugi jelas rugi namun ini semua adalah wabah dan harus kita hadapi. Sejak tutup tentu tidak ada pemasukan dan kami tutup biaya operasional dengan uang pribadi,” kata dia.
Menurut dia setelah masa normal baru, kunjungan ke Bukik Chinangkiekbelum ramai. Ada yang menginap di vila cuma saat akhir pekan saja.
“Wisatawan yang datang ke sini memang sebagian besar dari luar provinsi seperti Riau, Jambi dan lainnya,” kata dia.
Ia mengatakan pemasukan sebelum pandemi bisa mencapai puluhan juta rupiah per hari karena banyaknya orang yang datang dan menikmati fasilitas yang ada dan jumlah tersebut seimbang dengan biaya operasional yang dikeluarkan seperti listrik, karyawan, biaya perawatan dan lainnya.
Epyardi mengatakan akan terus menambah fasilitas Bukik Chinangkiek dan dalam waktu dekat ada dua wahana yang akan dibangun yakni Histeria dan rollercoaster.
Menurut dia kedua wahana itu masih dipesan dan kemungkinan Oktober 2020 akan terpasang di sini. Ia mengatakan selama masih ada uang pribadi akan terus melengkapi fasilitas yang ada di sana.
“Semua wahana permainan yang ada di Dufan ada di sini bahkan roller coaster yang di sini akan lebih panjang dan memiliki jalur yang lebih mendatang. Investasi dua wahana tersebut sebesar 2.500 dolar Amerika Serikat,” kata dia.
Menurut dia hal ini semata-mata dilakukan untuk memajukan pariwisata Kabupaten Solok yang memiliki pemandangan alam yang indah. Dari Bukik Chinangkiek ini setiap orang dapat memandang langsung Danau Singkarak dari ketinggian dan hamparan sawah, kebun dan perbukitan yang indah. “Saya ingin menjadikan destinasi ini menjadi yang terbaik, tidak hanya di Sumatera Barat tapi secara nasional,” kata dia.
Sementara itu belasan orang dari komunitas sepeda, Jurnalis Sepeda Sehat menginap di kawasan tersebut selama satu hari. Mereka menikmati keindahan alam dengan bersepeda dan menikmati wahana serta kuliner yang ditawarkan di sana.
Anggota Jurnalis Sepeda Sehat, Banua Siregar mengatakan dirinya datang bersama rekan-rekan jurnalis yang hobi bersepeda yang rutin dilakukan setiap minggu.
Menurut dia dalam menghadapi pandemi Covid-19 harus terus meningkatkan imun tubuh dan salah satu caranya adalah dengan bersepeda dan kegiatan olahraga lainnya. “Biasanya kami bersepeda di Kota Padang saja namun kali ini berbeda. Kami menginap di sini dan menikmati bersepeda di kawasan Bukik Chinangkiek hingga di pinggir Danau Singkarak. Ini pengalaman yang luar biasa di sela-sela kegiatan sehari-hari,” kata dia.