REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa depan Enzo Zens Allie (20 tahun) sempat terancam gara-gara ia membawa bendera putih bertuliskan tauhid yang diidentikkan sebagian kalangan dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia. Beberapa warganet pun kencang meneriakkan agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mencoret kelulusannya sebagai aturan Akademi Militer (Akmil) 2019.
Meski begitu, Jenderal Andika bergeming, dan malah mempertahankan Enzo yang dianggap memiliki prestasi di bidang fisik dan akademik. Enzo pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada KSAD yang telah mempertahankannya, sehingga ia bisa merengkuh cita-citanya menjadi prajurit TNI AD.
Hal itu Enzo utarakan usai bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen Prabowo Subianto dan KSAD Jenderal Andika kala keduanya melakukan kunjungan kerja ke Akmil, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (3/7). "Enggak sebentar saja," kata Enzo yang mengaku tidak sempat berbincang dengan orang yang mempertahankannya sebagai taruna kala ditanya presenter dari Dinas Penerangan AD (Dispenad) dalam video yang diunggah di akun TNI AD di Youtube, Sabtu (25/7).
Enzo pun menjelaskan jika ia baru sempat berbincang dengan Jenderal Andika pada Sabtu (4/7), atau keesokan harinya. Andika pada hari itu mengajak taruna tingkat I-IV berolahraga di Lapangan Pancasila Akmil, dan menggandeng Enzo. Foto Andika yang memakai kaus superhero dan merangkul Enzo yang mengenakan kaus olahraga warna merah berkerah sempat viral di media sosial (medsos). Selain mendampingi Prabowo, Andika mengunjungi Akmil juga untuk memimpin wisuda taruna tingkat IV pada Senin (6/7).
Alumnus SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Banten, ini, mengaku, ia diajak berbincang KSAD untuk membahas masalah bendera, yang hampir memupus harapannya menjadi prajurit TNI AD. Enzo tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada KSAD yang telah mempercayainya.
"Membahas masalah itu yang kasus bendera itu. Tapi yang penting kata Pak KSAD, saya yakin sama kamu! Yakin! Makanya saya masih dipertahankan di taruna Akmil," ucap laki-laki kelahiran Bandung pada 27 April 2000, ini menirukan percakapannya dengan Jenderal Andika.
Enzo melanjutkan, nantinya setelah melalui empat tahun pendidikan di Akmil, insya Allah ia menyandang pangkat Letnan Dua (Letda). Dengan capaian itu semua, Enzo yang berdarah blasteran Prancis dari almarhum ayahnya, Jean Paul Francois Allie, ini, mengaku, akan membuat bangga ibunya dan keluarga besar, baik yang tinggal di Indonesia maupun di Prancis.
"Dan (saya) mempersembahkan yang terbaik dan segalanya kepada Angkatan Darat, dan nantinya kepada Tentara Nasional Indonesia," kata Enzo yang ingin masuk korps Infanteri dan bergabung satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).