Senin 27 Jul 2020 07:26 WIB

Madrasah dan Pesantren Lumpuh Akibat Banjir Bandang

Sebanyak 15 madrasah, 7 pesantren, dan 15 rumah ibadah terdampak banjir bandang.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Sebanyak 15 rumah ibadah terdampak banjir bandang yang disertai dengan lumpur dan pasir di Luwu Utara..
Foto: Fuji Eka Permana/Republika
Sebanyak 15 rumah ibadah terdampak banjir bandang yang disertai dengan lumpur dan pasir di Luwu Utara..

REPUBLIKA.CO.ID, LUWU UTARA -- Banyak madrasah dan pesantren tidak bisa meneruskan kegiatan belajar dan mengejar semenjak diterjang banjir bandang pada Senin (13/7). Madrasah dan pesantren masih tertimbun lumpur dan pasir, bahkan satu pesantren lenyap diterjang banjir bandang.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara, Nurul Haq mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7) mengakibatkan banyak rumah dan fasilitas umum rusak. Sebanyak 15 madrasah, tujuh pesantren dan 15 rumah ibadah terdampak banjir bandang yang disertai dengan lumpur dan pasir.

"Ya lumpuh total, yang ada tadi itu 15 madrasah lumpuh total (kegiatan belajar mengajarnya tidak berjalan, red)," kata Nurul saat diwawancarai Republika, Ahad (26/7).

Dia menyampaikan, banyak fasilitas keagamaan yang rusak berat. Untuk saat ini Kantor Kemenag Luwu Utara diperintahkan untuk mendata secara mendetail apa saja kerugian yang dialami oleh madrasah, pesantren dan perkantoran. Bahkan ada dua masjid yang rusak berat akibat tertimbun lumpur dan pasir.