Senin 27 Jul 2020 09:47 WIB

Dominasi Pelatih Italia Juarai Serie A Satu Dekade Terakhir

Terakhir kali arsitek asing merajai Serie terjadi musim 2009/2010

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Logo Serie A Liga Italia
Foto: Wikipedia
Logo Serie A Liga Italia

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pertama kalinya dalam satu dekade, pelatih asal Italia memenangkan scudetto selama 10 musim beruntun. Para pelatih Italia itu tak ingin kalah di negeri sendiri.

Terakhir kali arsitek asing merajai Serie A Liga Italia terjadi pada musim 2009/2010. Saat itu, Jose Mourinho membawa Inter Milan berjaya.

Mourinho adalah arsitek tim berkebangsaan Portugal. Pada musim berikutnya, Massimiliano Allegri memimpin AC Milan merajai Serie A.

Setelahnya, Antonio Conte membuat Juventus menguasai kompetisi terelite Negeri Spageti dari 2012 hingga 2014. Juve kemudian bekerja sama dengan Allegri.

Eks allenatore Milan itu membawa si Nyonya Tua meraih scudetto dari 2015 hingga 2019. Hingga Maurizio Sarri melanjutkan tradisi di atas.

Pada musim 2019/2020, Sarri mampu membawa si Nyonya Tua menggenggam scudetto. Sarri tidak hanya mempertegas dominasi pelatih Italia di negeri sendiri, tapi ia juga mencatat rekor baru.

Sarri pelatih tertua yang pernah memenangkan gelar Serie A. Eks juru taktik Chelsea itu mendapatkan trofi ini pada usia 61 tahun enam bulan.

Sarri mengakui betapa sulitnya mempertahankan apa yang sudah diraih tim tersebut. Ia datang ke klub yang sudah merasakan gelar juara selama bertahun-tahun. "Tentu saja ada perasaan spesial. Sangat sulit untuk terus meraih kemenangan," ujarnya kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Juventus memastikan diri meraih gelar Serie A edisi baru, usai menumbangkan Sampdoria pada giornata ke-36. Menjamu La Samp di Stadion Allianz, Senin (27/7) dini hari WIB, Juve unggul 2-0.

Perolehan poin skuat hitam-putih menjadi 83. Leonardo Bonucci dan rekan-rekan unggul tujuh angka atas Inter Milan di tangga kedua. Kompetisi cuma menyisakan dua pertandingan lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement